KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Proyek Anjungan Cempae, di Kelurahan Cempae, Kecamatan Soreang kini terus digenjot pembangunannya. Proyek yang bertujuan mendukung pemenuhan ruang terbuka di Kota Parepare. Setelah sebelumnya proyek yang menelan anggaran kurang lebih Rp 20 miliar dari APBD Tahun 2021 menuai sorotan sejumlah pihak akibat mengabaikan kontrak kerja yang telah disetujui pada pelaksanaan proyek.
Beberapa sorotan akan proyek itu diantaranya, pekerjaan pengerukan lumpur itu di Rencana Anggaran Biaya (RAB) 4288,58 m3 sementara yang diangkut itu hanya sampah, itu pun baru 30 mobil dan anehnya langsung penimbunan dan tidak menggunakan geoteks. Dan penimbunan untuk akses pekerjaan tak menggunakan batu gajah. Maka sejumlah pihak pun meminta agar timbunan yang sekarang dibongkar lagi utk diulang pekerjaan pengerukan lumpur dan pemasangan geoteks karena nantinya akan dipergunakan oleh masyarakat umum. Hingga lokasi pengambilan timbunan juga mulai dipertanyakan.
Tak sampai disitu, proyek yang kini terus berjalan itu pun mulai beraroma tak sedap. Dugaan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan kondisi tersebut kian berhembus kencang. Beberapa pihak pun meminta agar ada pengawasan langsung dari pihak penegak hukum akan aroma-aroma yang telah menjadi buah bibir ditengah masyarakat. Terlebih, beberapa pihak yang sebelumnya bersuara keras akan proyek puluhan miliar tersebut terkesan mulai terdiam. “Aman mie bede, karena sesuatu,”ujar salah satu warga di Warkop 588, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Sebelumnya, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Parepare, Suhandi mengatakan, proyek anjungan cempae merupakan pembangunan yang mendukung pemenuhan ruang terbuka. “Kita harap setelah terbangunnya nanti anjungan ini, akan menambah ruang publik di Parepare. Jadi, tidak berkumpul lagi di Taman Mattirotasi,”katanya.
Menurut Suhandi, masyarakat Soreang nantinya dapat menikmati anjungan tersebut. Karena, kata Suhandj, ada beberapa fasilitas di dalamnya. “Termasuk fasilitas olahraga, tempat joging dan bermain. Selain itu, juga untuk menikmati pemandangan, maupun untuk berinteraksi. Dan yang paling unik lagi di sana juga akan dibangun foodcort,” kata Suhandi.
Senada diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Kota Parepare, Andi Fudail, setelah meminta penjelasan dari PPK, Konsultan dan Pelaksana proyek anjungan cempae telah sesuai pada perencanaan dan kondisi di lapangan. “Kami akan terus melakukan pantauan disetiap proses tahapan pekerjaan.
Awal sidak kami beberapa hari yang lalu, kami menanyakan proses awal pekerjaan. Pekerjaan pengerukan lumpur selanjutnya proses penimbunan termasuk asal timbunan yg digunakan,” jelasnya.
Namun, hamparan batu gajah untuk menahan arus air masuk wilayah timbunan belum dihamparkan. Dari pantauan Parepos.co.id, pengerjaan proyek terus berjalan dan beberapa alat berat terus melakukan penimbunan.(ade)