PAREPARE, KILASSULAWESI.COM — Wali Kota Parepare, H.M Taufan Pawe memerintahkan jajarannya untuk tetap siaga terhadap dampak dari bencana hidrometeorologi, yang berakibat pada banjir dan longsor dan berpotensi terjadi di Kota Parepare.
Taufan Pawe mengatakan, kesiagaan tersebut merupakan upaya dalam menghadapi serta antisipasi bencana alam di tengah musim penghujan atau cuaca ekstrem khususnya di Parepare. “Kepada seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk tanggap terhadap bencana, serta harus selalu siap siaga. Bukan hanya saat terjadi bencana tetapi juga pada sebelum bencana dan sesudah bencana,” tegas Taufan.
Taufan Pawe menambahkan, penanggulangan bencana tidak lagi menitikberatkan hanya pada penanganan darurat, namun lebih kepada upaya untuk mengurangi risiko bencana sehingga menuntut adanya kesiagaan semua pihak. “Potensi bencana di Parepare sangat beresiko tinggi. Seperti angin kencang, banjir, tanah longsor sehingga diperlukan penanganan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh,” tambah Taufan.
Wali Kota dua periode itu mengingatkan, kesiapsiagaan bencana juga dibutuhkan kerjasama seluruh stakeholder dalam penanganan bencana maupun mitigasinya.
Lanjut Taufan, Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darurat sinergitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, SAR dan lainnya, ketika ada bencana tidak boleh berjalan sendiri. “Terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca khususnya di Parepare agar dapat segera ditindaklanjuti,” kata Taufan.(*)