Kaji FS Pembangunan Bandara Udara di Polman, Ada Lima Titik jadi Lokasi

POLMAN,PARE POS.CO.ID, — Pemerintah Kabupaten Polman tak patah arang meskipun kajian Feasibility Study (FS) pembangunan bandara pertama ditolak. Namun, Pemkab kembali membuat kajian FS pembangunan sebagai bentuk keseriusan Bupati Polman dalam mewujudkan visi dan misinya yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bertempat di Aula Balitbanreng Sekertariat Daerah Pemkab Polman, Senin 8 November, bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Polman kembali mempresentasikan FS yang dipimpin langsung oleh Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, Kadishub Polman Akhsan Amrullah bertindak sebagai moderator.

Kegiatan menghadirkan konsultan FS Bandara Polman Gino Purwanto, Kepala Bandara Mamuju dan Sejumlah Camat dan perwakilan Pemerintah Provinsi Sulbar. Bupati Polman Andi Ibrahim mengatakan, FS yang dibuat sebelumnya dianggap belum memenuhi semua yang diinginkan Kementerian Perhubungan sehingga kita disarankan membuat yang baru sesuai dengan yang diinginkan oleh Kementerian Perhubungan. “Selama ini belum ada ouftaker, tingkat kebisingan dan arah angin di FS pertama. Sekarang ini kita sudah lengkapi mulai dari kajian sosial, ekonomi dan sudah lengkap, kita berharap tidak ditolak lagi,” jelas Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.

Lanjutnya, Konsultannya tadi menyampaikan sudah bisa beroperasi 2025. Tetapi kita berharap bisa terealisasi sebelum 2025 dan kamis pekan ini sebenarnya sudah ada jadwal dengan Komisi V DPR RI dan bapak Menteri Perhubungan untuk membahas tindaklanjut pembangunan bandara dan bisa segera mendapatkan surat izin penentuan lokasi. “Kalau kita sudah dapatkan izin penentuan lokasi itu berarti semua sudah berjalan lancar bisa dikatakan sudah 99 persen selesai,” terang Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.

Menurutnya ada lima lokasi yang masuk dalam kajian FS bandara Polman yakni Desa Paku Kecamatan Binuang, Desa Duampanua Kecamatan Matakali, Desa Tandung Kecamatan Matakali, Desa Tumpiling Kecamatan Wonomulyo, dan Desa Lampoko Kecamatan Campalagian. Dari lima lokasi yang menjadi alternatif tersebut Desa Duampanua Kecamatan Matakali dinilai paling layak.

AIM juga menyampaikan, keberadaan bandara Polman ini akan menyokong kebutuhan pokok ibu Kota baru dimasa mendatang. Konsultan Pembangunan Bandara Polman Gino Purwanto yang merupakan mantan Kepala navigasi Bandara Jakarta mengatakan, pada saat ini sudah memasuki tahapan FS bandara dan setelah itu akan ditindaklanjuti dengan rencana induk dan terpenting menurutnya ada penetuan lokasi. “Saya bisa menjamin alternatif II (red. lokasi Desa Duampanua run way nya bisa sampai tiga ribu meter tetapi kajian FS juga,” jelasnya.

Gino Purwanto mengatakan, kalau tiga ribu meter yang perlu disiapkan itu dibutuhkan lima kilometer lahan dengan lebar lima ratus meter. Kepala Dinas Perhubungan Polman Akhsan Amrullah menyampaikan, FS ini akan diekspos di Kementerian dan Kementerian akan menurunkan tim penilaian. Kemudian dikatakan layak, kita masih butuh izin prinsip. “Setelah kita mengantongi izin prinsip kita lanjut ke masterplan lalu melakukan penentuan lokasi kemudian pembuatan amdalnya.” jelas Akhsan Amrullah.(win/B)

Pos terkait