MAROS, KILASSULAWESI – Salah seorang warga yang bermukim di Dusun Tekolabbua, Desa Borimasunggu, Kecamatan Maros Baru, Ilham Lahiya mengeluhkan perhatian dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Maros kepada masyarakat yang terkena bencana banjir.
“Kami disini sudah enam hari tergenang banjir, namun sampai hari ini tidak ada bantuan dan sentuhan dari pemerintah untuk masyarakat disini. Jangankan bantuan melihat kondisi rakyat saja tidak pernah ada yang kelihatan batang hidungnya,” kata Ilham Lahiya.
Setelah mendengar berita Bupati Maros dan 31 orang anggota DPRD Maros berangkat ke Bali untuk melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) itu dianggap bersenang-senang diatas penderitaan masyarakat.
“Miris rasanya melihat dan mendengar hal ini, katanya mereka wakil rakyat, tempatnya rakyat mengeluh dan mengadu segala keluhan, masalah serta penderitaan yang dialami masyarakat seperti saat ini, terkena bencana banjir,”kata Ilham Lahiya, Jumat, (17/02/2023).
Ia juga menjelaskan, bahwa Bimtek yang digelar oleh DPRD Maros di Bali dan dimana itu tidak jadi masalah bagi dirinya, karena itu sudah menjadi hak progratifnya.
“Kegiatan Bimtek yang dilakukan DPRD Maros ini patut dia apresiasi, karena dinilai terkesan mengamankan diri dari jeritan masyarakat. Dari sekian banyak anggota DPRD Maros tidak ada satupun yang pernah saya lihat turun di lokasi banjir, tapi kami meyakini di tahun 2024 nantinya, akan ada banyak calon wakil rakyat kita yang datang tanpa diudang layaknya jalangkung,”tutup Ilham Lahiya.