PAREPARE, KILASSULAWESI– Kualitas air milik Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae Parepare mendapatkan sorotan dari warga Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki. Pasalnya, sudah hampir satu bulan lamanya air yang disediakan PAM Tirta Karajae keruh berwarna kecoklatan dan berbau.
Hal itu ditegaskan, Ketua Indonesian Care (INCARE) Kota Parepare, Andi M Ilham Abidin atas kondisi yang terjadi. Ia pun telah melayangkan protes keras untuk PAM Tirta Karajae yang tidak melayani masyarakat dengan profesional.
“Sebagai perusahaan jasa seharusnya PAM Tirta Karajae ini menjaga pelayanan lebih baik, karena dalam perjanjian yang kita tanda tangani kita berlangganan membeli air bersih bukan air kotor, air hitam, air coklat,” ujarnya. “Ini tidak boleh terjadi, karena menyangkut kesehatan masyarakat khususnya pengguna air PAM, apa lagi dengan alasan adanya kerusakan pada pipa,” sambungnya.
Selanjutnya, kata Ilham, bila masyarakat terlambat membayar akan didenda atau mendapatkan ancaman dicabut sebagai pelanggan. “Inikan tidak adil, padahal seharusnya ada kompensasi. PAM Tirta Karajae seharusnya melakukan perbaikan,” jelasnya. Padahal harga air selalu naik atau tarif dasarnya berubah naik dan tidak jelas indikator kenaikannya.
” Kita ingin PAM Tirta Karajae ini bukan hanya mencari sumber-sumber air baru, tetapi bagaimana air yang masuk ke masyarakat betul-betul layak konsumsi dan tidak berwarna . Intinya kami butuh air bersih bukan air kotor,”tegas Andi Ilham.(*)