PAREPARE, KILASSULAWESI– Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah berlangsung semarak di Kota Parepare. Sebanyak 20 ribu peserta, baik dari kalangan siswa, guru, hingga orang tua mengikuti Pawai Hijratul Rasul yang digelar Majelis Anak Sholeh kerja sama Pemerintah Kota Parepare, Rabu, 19 Juli 2023.
Nampak antusias peserta yang berjumlah 143 barisan mengikuti Pawai Hijratul Rasul terakhir di era kepemimpinan Wali Kota, Taufan Pawe (TP) dengan berbagai atribut dan pakaian yang mencerminkan karakter, budaya, dan cita-cita mereka.
Ada yang mengenakan pakaian Muslim lengkap dengan alquran, tasbih melilit di tangan, sorban, dan properti lainnya. Ada pula yang mengenakan pakaian adat tradisional, hingga pakai dinas kerja (profesi), seperti Dokter, Guru, TNI, Polri, dan lain sebagainya.
Kemeriahan itu makin seru lantaran Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menyumbangkan uang pribadi sebanyak Rp 17.5 juta sebagai hadiah pemenang juara I hingga harapan III. Pemenang dipilih berdasarkan ketertiban, kerapihan barisan, kreativitas yang menonjolkan aspek Religiositas, dan aspek penilaian lainnya.
Dalam Pawai Budaya itu juga terungkap sejarah lahirnya Majelis Anak Sholeh (MAS) yang digagas atau dicetuskan oleh Erna Rasyid Taufan (ERAT), istri Wali Kota Parepare.
Ketua Majelis Anak Saleh, Dr Muhammad Sholeh mengungkapkan, bukan tanpa kebetulan launching MAS pada 1 Muharram 1437 Hijriah dilakukan, tepat hari Rabu tanggal 14 Oktober tahun 2014, silam.
“Ini bukan kebetulan pada saat itu 1 Muharram 1437 hijriah bertepatan dengan hari ulang tahun (harlah) Wali Kota Parepare, Bapak Taufan Pawe 14 Oktober 2014 dan hari itu adalah hari Rabu, persis hari ini juga hari Rabu, hari keempat dalam kalender yang seyogianya dalam Islam hitungan hari dimulai pada hari Minggu,” ungkap Saleh, sapaan karib dia.
Sementara, Ketua Dewan Pembina yang juga Pencetus MAS, Erna Rasyid Taufan juga menguatkan sejarah dicetuskannya organisasi yang telah berkiprah kurang lebih 8 tahun MAS dalam meningkatkan karakter religius para peserta didik.
“Pendidikan karakter jauh lebih penting dari yang lainnya. Program pertama MAS mengadopsi kegiatan saya di rumah dengan anak-anak saya. Setiap sebelum berangkat ke sekolah harus baca alquran 1 lembar setiap hari, yaitu pagi setengah dan pulang setengah. Kalau tiga hari tidak mengaji harus bayar kekurangannya pada hari itu. Itulah sebabnya sampai sekarang di sekolah-sekolah masih ada program mengaji 15 menit sebelum pelajaran dimulai di sekolah,” papar Erna, yang juga Pembina Forum Kajian Cinta Alquran (FKCA) ini.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe di awal dan di akhir sambutannya menyerukan “Allahu Akbar”. Seruan itu diikuti ribuan peserta Pawai Hijratul Rasul tersebut.
“Bulan Muharram adalah bulan suci, mari kita semarakkan dengan memperbanyak amal-amal ibadah, sedekah. Kita berharap Pawai Hijratul Rasul ini menguatkan kecintaan kita kepada Rasul. Kita berharap pula Parepare ke depan bisa lebih maju dengan dipimpin oleh pemimpin yang cinta kegiatan keagamaan,” kata Taufan seraya diikuti tepuk riuh para peserta yang menyemut di Lapangan Andi Makkasau Parepare. (*)