MAMUJU, KILASSULAWESI– Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Mamuju akui kecolongan dan baru mengetahui atas maraknya penyeludupan satwa liar, khususnya jenis burung asal Kalimantan masuk secara ilegal diwilayahnya. Hal itu diungkapkan, Kepala Resor BKSDA Sulbar, Busman kepada Kilassulawesi.com terkait kondisi yang terjadi di wilayah Sulawesi Barat.
” Kami hanya bertiga, dua polis dan satunya penyuluh sebagai personel BKSDA di Mamuju, sedangkan pengawasan bukan hanya itu saja. Apa lagi, tugas lain mencakup kondisi kelestarian dan fungsi kawasan hutan konservasi juga menjadi prioritas untuk dilindungi, di daerah pegunungan “jelas Busman, Ahad, 20 Agustus 2023.
Namun, menyikapi hal itu pihaknya akan berupaya meningkatkan pengawasan di pelabuhan dan bandara untuk menekan penyelundupan secara ilegal. Dan tentunya, semua pihak terkait harus ikut serta mengawasi.
Pengawasan, kata Busman, memang harus lebih ketat dilakukan petugas gabungan. Utamanya pada area pelabuhan. Tapi dirinya tak menampik terkait informasi yang ada, jika pengiriman sarwa liar dari Kalimantan lebih banyak masuk melalui pelabuhan. “Jalur pelabuhan merupakan pintu keluar masuk barang dan manusia, baik dari Kalimantan ke Sulbar maupun sebaliknya,”katanya.
Ia pun berjanji akan melakukan pengawasan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Dan akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan pihak berwenang utamanya di wilayah pelabuhan yang ada di Provinsi Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Penanggungjawab Layanan Antar Area dan Laboratorium Balai Karantina Mamuju, drh. I Gusti Bagus Ari Purwanda, M. Si tak menampik kondisi di wilayahnya. “Tak ada yang sempurna dalam hal pengawasan, bahkan dalam pembongkaran di area pelabuhan, pengawasan tak pernah luput. Ada tempat tugas yang memang menjadi wewenang kami dan ada juga pelabuhan diluar wewenang kami,”ujarnya beberapa waktu lalu.
Gusti menjelaskan, ada sejumlah pelabuhan yang telah ditetapkan sebagai daerah pengawasan balai diantaranya. ” Pelabuhan Ferry Mamuju, TPI, Bandara Tampa Padang, dan Kantor Pos itu adanya di Mamuju. Pelabuhan Budong-budong di Mamuju Tengah, Pelabuhan Pasangkayu di Pasangkayu. Di Majene ada Pelabuhan Palipi dan Pasarang serta Pelabuhan Silopo di Kabupaten Polewali Mandar,”jelasnya. Maka, dari pelabuhan yang menjadi SK penugasan tentunya kita awasi sesuai SOP.
Dari informasi yang diterima dari sebuah video di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan terekam seorang penjual yang baru menerima barang berupa satwa liar asal Kalimantan. ” Bongkar burung jalak kebo sama lincang kuning,”ujar si pemilik burung. Setelah ditelusuri disejumlah media sosial facebook itu diketahui masuk dari wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. (*)