Bendungan Tabo Tabo Dongkrak Produksi Padi Gaduh Hingga Rp 268 Miliar

PANGKEP, KILASSULAWESI–Bendungan Tabo Tabo di Kecamatan Bungoro menjadi begitu terasa pada musim panen gaduh tahun 2024, membawa kabar menggembirakan bagi para petani. Dengan luas lahan mencapai 6.313 hektar, produksi padi gaduh di area ini telah mencatat hasil luar biasa pada tahun 2024.

Dalam setiap hektarnya, para petani berhasil memanen rata-rata 7,1 ton padi, menjadikan total hasil panen khusus musim padi gaduh tahun ini mencapai angka fantastis, yakni kurang lebih Rp 268 miliar.

Bacaan Lainnya

Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran vital Bendungan Tabo Tabo, sebuah saluran buatan yang mengalirkan air ke sawah-sawah di empat kecamatan. Sistem irigasi ini menjadi nadi kehidupan pertanian, memastikan bahwa air selalu tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang cukup untuk menunjang pertumbuhan padi.

Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), DR Muhammad Yusran Lalogau tak menampik dampak keberhasilan petani dalam menjaga kesejahteraan petani melalui pengembangan infrastruktur Bendungan Tabo Tabo.

Ia memahami bahwa ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada kerja keras petani, tetapi juga pada dukungan sistem irigasi yang optimal.

Itulah sebabnya, pembangunan waduk Tabo Tabo yang diprioritaskan Pemerintah Kabupaten Pangkep menjadi langkah strategis yang mampu mendongkrak produktivitas pertanian di wilayah ini.

Dengan hadirnya irigasi yang baik, lahan sawah di wilayah irigasi waduk Tabo Tabo kini mampu menghasilkan panen yang melimpah. Bukan hanya 5 atau 6 ton per hektar, beberapa petani bahkan melaporkan hasil hingga 8 ton per hektar, sebuah pencapaian yang menjadi kebanggaan daerah.

Tak hanya meningkatkan produksi pangan, keberhasilan ini juga berkontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam suasana penuh syukur, petani-petani khususnya di wilayah irigasi waduk Tabo Tabo, kini menyongsong masa depan dengan lebih optimis.

Irigasi yang teratur, panen yang melimpah, dan perhatian pemerintah yang terus mendukung, menjadikan wilayah ini simbol keberhasilan dan kemajuan pertanian di Sulawesi Selatan.(*)

Pos terkait