SMAN 2 Parepare Raih Prestasi Nasional, Terbaik Pertama di Indonesia

Kepala SMAN 2 Parepare bersama perwakilan siswa usai mengikuti UKBI Adaptif Merdeka

PAREPARE, KILASSULAWESI – Prestasi membanggakan tingkat nasional telah dipersembahkan SMAN 2 Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan. Sekolah ini menjadi terbaik pertama di antara 25 sekolah terbaik di Indonesia.

SMAN 2 Parepare menjadi terbaik pertama bersama dua SMAN lainnya di Sulsel, yakni SMAN 1 Pinrang pada posisi 15 dan SMAN 4 Makassar pada posisi 16 dalam penghargaan Adaptif Merdeka Tahun 2024 Giat UKBI.

Bacaan Lainnya

Pengumuman tersebut disampaikan melalui keputusan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pengumuman ini Nomor: 2645/13/BS.00.01/2024 disampaikan oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah, pada tanggal 24 Oktober 2024.

Mardiah

Kepala SMAN 2 Parepare, Mardiah, menyatakan bahwa prestasi ini bukan hanya untuk sekolahnya namun juga prestasi Cabang Dinas Pendidikan dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel.

“SMAN 2 Parepare akan terus mendukung UKBI menjadi salah satu bagian dari kegiatan akademik. Kami menyatakan kebahagiaan dan bangga atas capaian tersebut. Alhamdulillah, ini adalah anugerah. Semoga melecut semangat guru dan siswa juga saya sendiri untuk terus berkegiatan hingga menorehkan prestasi yang membanggakan,” terangnya.

Sebelumnya, SMAN 2 Kota Parepare mengikuti kegiatan UKBI Adaptif Merdeka. Tujuan dilaksanakannya UKBI di sekolah adalah untuk mengukur tingkat kemahiran pelajar dalam berbahasa Indonesia. Adapun tesnya meliputi tiga seksi, yaitu mendengarkan, merespons kaidah, dan membaca.

UKBI adalah ujian “TOEFL”-nya Bahasa Indonesia. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 949 peserta didik yang sangat antusias. Mereka telah mempersiapkan diri dengan cukup baik karena sebelumnya diadakan simulasi terlebih dahulu.

Pelaksanaan tes UKBI di SMAN 2 Kota Parepare diselenggarakan pada bulan Agustus sampai dengan September baik di lab komputer, kelas, taman belajar hingga siswa yang sedang sakit di rumah. Sekitar 300-an peserta didik berhasil mengikuti tes UKBI dengan rata-rata mendapat skor madya, unggul dan sangat unggul. Kemudian sebanyak 600 peserta didik meraih skor yang kurang memuaskan dikarenakan terkendala jaringan internet.

Setelah mengikuti UKBI, peserta didik akan mendapatkan sertifikat berstandar nasional yang setara dengan TOEFL atau IELTS. Sertifikat UKBI tersebut bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti melamar pekerjaan, pengajuan beasiswa, atau masuk di perguruan tinggi.(*)

Pos terkait