POLMAN, KILASSULAWESI — Pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar nomor urut 3, KH. Syibli Sahabuddin dan Zainal Abidin, hadir dengan warna khasnya yaitu Warna Terracota.
Di setiap atribut kampanye, warna terracota menjadi warna pembeda dari pasangan calon lainnya. Dengan akronim PASTI(Pasangan Sybli -Zainal) , paslon ini mewakili harapan dan janji akan perubahan yang kuat dan stabil bagi Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Dalam visi nya warna terracotta memiliki arti yang mendalam dan simbolis, selaras dengan tekad mereka untuk membangun Polman yang lebih kokoh, dekat dengan masyarakat, dan selaras dengan akar budaya serta keindahan alamnya.
Warna terracotta sebagai simbol pembangunan Polman yang Kokoh dan berkelanjutan
terracotta, dengan warna tanahnya yang hangat, menyimbolkan akar dan pondasi yang kuat. KH. Syibli Sahabuddin dan Zainal Abidin mengartikan warna ini sebagai komitmen mereka untuk membangun pondasi ekonomi dan sosial yang tahan lama di Polman.
Layaknya tanah liat yang diubah menjadi bentuk yang berguna, mereka siap menghadirkan program pembangunan yang berbasis pada potensi lokal, memberdayakan masyarakat, dan memastikan bahwa setiap pembangunan tidak hanya tampak megah di luar tetapi kokoh dan berkelanjutan hingga generasi mendatang.
*Makna Kehangatan dan Kedekatan Terracotta Untuk PASTI*
Warna terracotta juga melambangkan kehangatan dan kedekatan yang penuh empati. Pasangan KH. Syibli dan Zainal bertekad untuk membangun Polman dengan sentuhan pribadi yang memahami setiap karakter dan kebutuhan lapisan masyarakat, terutama mereka yang belum banyak tersentuh pembangunan.
Dalam visi PASTI, Polman bukan hanya sekadar wilayah administratif, tetapi juga rumah bagi warganya, dengan pemerintah yang dekat, mudah dijangkau, dan penuh kepedulian terhadap kebutuhan mereka.
Melalui program-program PASTI, masyarakat Polman diharapkan merasakan kehangatan kepemimpinan yang benar-benar mendengar dan menghargai mereka.
*Mewujudkan Transformasi Bersama PASTI Polman yang Dinamis dan Siap Berubah*
Terracotta, dengan proses transformasinya dari bahan mentah menjadi produk tahan lama, menginspirasi KH. Syibli dan Zainal untuk menghadirkan Polman yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Mereka yakin bahwa dengan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia secara bijak, Polman bisa berkembang secara dinamis namun tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal.
Melalui program inovatif yang PASTI, transformasi Polman akan mengangkat setiap sektor potensial, dari pertanian, ekonomi, pariwisata, hingga pendidikan, sehingga kabupaten ini siap menghadapi tantangan masa depan dengan penuh percaya diri.
*Keterhubungan Dengan Alam dan Keseimbangan Untuk Masa Depan Polman*
Sebagai warna bumi, terracotta juga menekankan pentingnya hubungan yang harmonis dengan alam. Dalam visi pembangunan KH. Syibli dan Zainal, Polman akan berkembang secara berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Pemanfaatan sumber daya alam akan dikelola dengan bijaksana, mengedepankan prinsip ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan filosofi PASTI yang berfokus pada kesejahteraan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi yang akan datang.
Melalui warna terracotta, pasangan KH. Syibli Sahabuddin dan Zainal Abidin menegaskan komitmen mereka untuk membangun Polman yang kokoh, penuh kehangatan, dan berpijak pada nilai-nilai lokal.
Visi PASTI yang mereka usung membawa harapan akan Polman yang lebih stabil, dekat dengan warganya, dan siap bertransformasi menuju masa depan yang sejahtera dan harmonis. Warna terracotta bukan sekadar warna, tetapi simbol dari pondasi, kesetiaan, dan cinta mereka kepada masyarakat Kabupaten Polewali Mandar.(*)