KILASSULAWESI.COM,JAKARTA– Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) memberi peringatan jumlah penderita Covid-19 di Indonesia akan meningkat hingga mencapai jumlah 120 ribu. Hal itu jika tidak ada intervensi maksimal untuk mencegah penularan wabah Covid-19. Menurutnya ciri utama dari Covid-19 adalah kecepatan penularannya. Untuk itu perlu berbagai upaya untuk menghambat penularannya.
Hal tersebut disampaikan JK saat memberi pengarahan pada pembukaan Musyawarah Provinsi PMI DKI Jakarta ke XII Tahun 2020 di Wisma PMI jalan Wijaya I , Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 15 Juli 2020. “Salah satu ciri dari Covid-19 selain mematikan adalah sangat cepat penularannya. Di Indonesia ketika awal pandemi ini pada bulan maret, butuh waktu 2 bulan untuk mencapai angka 10 ribu. Sekarang hanya butuh waktu 7 hari untuk kita bertambah lagi 10 ribu. Karena itu saya perkirakan akhir juli ini akan mencapai angka 100 ribu dan pada tanggal 17 agustus jumlah penderita Covid di Indonesia akan mencapai 120 ribu kalau tidak ada intervensi yang keras dari kita,”ujar Jusuf Kalla.
Lebih lanjut dalam acara yang juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini, JK menegaskan, salah satu cara paling efektif untuk menghambat penularan wabah Covid-19 adalah mengurangi pergerakan orang, selain upaya mematikan virus dengan cara melakukan penyemproran disinfektan. “Saya kira tidak ada cara yang paling efektif membendung wabah ini selain mengurangi pergerakan orang. Mengenai caranya terserah pemerintah. Dan tentunya PMI tetap membantu dengan melakukan penyemprotan disinfektan karena hanya itu cara mematikan virus tersebut” tegas JK.
JK juga menyampaikan rasa terima kasih kepada aparat TNI dan Polri yang telah membantu PMI selama ini dalam operasi penanggulangan Covid-19. “Saya juga terima kasih kepada aparat TNI dan POLRI yang banyak membantu PMI dalam melakukan tugas operasinya memerangi wabah, bagaimana pun dalam situasi krisis maka yang paling bisa diandalkan adalah aparat TNI dan Polri,” ucapnya.(*/ade)