KILASSULAWESI.COM, PAREPARE– Penutupan wahana rekreasi berbasis air atau waterboom oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, sejak masa pandemi Covid-19. Begitu dirasakan dampaknya oleh para pedagang kaki lima (PKL) disekitar area wisata air itu di Jalan Abubakar Lambogo, Kelurahan Ujung Lare, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Hal itu diungkapkan salah satu PKL, Haji Marbahan salah satu pemilik kios di depan Waterboom Parepare. Dimana sejak ditutup mengalami sepi pembeli. Kondisi ini telah dirasakan saat Pemkot Parepare memberlakukan penutupan lokasi tempat wisata air tersebut. Alasan penutupan, sebagai upaya menekan penyebaran virus korona. Dan dampaknya, begitu dirasakan warga yang tinggal di Jalan Abu Bakar Lambogo.
“Waktu Waterboom ini buka, banyak pengunjung dari depan yang membeli di sini. Mereka ada yang membeli rokok, air mineral, kerupuk. Ramailah,”ujarnya saat ditemui PAREPOS Online, Sabtu 17 Oktober, siang tadi.
Dia menyebut sekarang lapak kiosnya dan para PKL hanya bisa mendapatkan keuntungan dan pembeli disekitaran Rp500 ribu per bulan. Meskipun demikian, dirinya berharap pandemi covid-19 ini segera berakhir. “Semoga Waterboom bisa dibuka kembali dan sekolah dibuka kembali, jadi anak-anak ramai ke sini datang membeli,”harapnya.(Mg1/B)