KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Perpecahan dalam internal keluarga, hingga berbuntut kerana hukum sangat disesalkan H Muchtar Mukti selaku anak laki-laki tertua dari pasangan H Abd Mukti Rachim dan Hj Naimah Pakkere. H Muchtar Mukti yang kini menetap di Kota Bandung, Jawa Barat menorehkan sejumlah pesan kesedihan kepada parepos online, Jumat 20 November 2020.
Terlebih, setelah melihat dan membaca perkembangan dari putusan pengadilan yang tidak memberi kepuasan pada saudara laki-lakinya H Ibrahim Mukti. “Saya menangis di perantauan melihat kondisi ini. Dan kini muncul pertanyaan besar, apa sebenarnya yang diinginkan saudara saya yang lain kepada adiknya sendiri, H Ibrahim Mukti,”ungkapnya setelah membaca berita dari Parepos Online.
Dia pun mulai berfikir, lanjut H Muchtar, apakah dengan cara demikian yang tak disadari membuat orang tua terprovokasi yang seakan diluar kendali dan alam logika berpikir banyak orang. “Apakah dengan menyebarkan aib, karena sudah tidak menetap di Kota Parepare pantas menjerumuskan orang tua ke dalam hal-hal seperti ini. Sudah tidak sepantasnya, sebagai orang tua berbuat seperti itu terhadap anaknya sendiri. Ditambah provokasi dengan teriakan dari kakak kandung kami yang semestinya tidak punya hak ikut memprovokasi orang tua kami untuk membongkar dan merusak hingga ditonton banyak orang,”ujarnya.
Dia pun mengingatkan, menyebar cinta dan damai dalam keluarga itu indah. Sadarlah! aib yang dipertontonkan secara terbuka itu akan memberi dampak terhadap wibawa orang tua yang memulai kehidupan mapan di Kota Parepare. “Siapa yang tak kenal dengan orang tua kami, termasuk anak-anaknya dengan kesuksesan usaha yang ditekuninya,”tegasnya.
H Muchtar berharap ada orang yang mengenal keluarga besarnya untuk memberikan wejangan kepada orang tua dan saudara-saudaranya bahwa apa pun yang dilakukan H Ibrahim Mukti, termasuk dengan kesuksesannya tak lepas dari doa orang tua. ” H Ibrahim Mukti itu adalah anak dari H Abd Mukti Rachim yang tidak bisa dilepaskan pertalian darahnya, bahkan biar dicuci dari air sungai atau lautan. H Ibrahim itu adalah darah dagingnya sendiri, terlebih selama ini adik saya itu sudah mengalah,”jelasnya.
Ditambahkannya, banyaknya video beredar yang ditonton banyak orang. Masyarakat mulai berfikir akan kebenaran yang dilakukan H Ibrahim Mukti selama ini, dengan melihat postingan-postingan pembongkaran rumah yang telah dikosongkan beberapa waktu lalu. “Saya sebagai anak sebenarnya selalu mengambil sikap diam demi nenghormati orang tua, tapi rasanya tidak tega melihat kejadian ini berlarut-larut, dan malu hingga tidak mampu lagi membendung keibahan terhadap saudara laki-laki saya H Ibrahim Mukti. Rasa malu sampai ubun-ubun ditonton banyak orang dengan kelakuan keluarga yang mudahnya menebarkan aibnya sendiri, bak harta itu dibawa ke liang kubur saja,”bebernya.
“Saya selalu mengingatkan H Ibrahim sebagai adik agar mengambil sikap diam dan sabar menghadapi ini semua, terlebih beberapa rekan maupun keluarga besar kami kini sudah memahami siapa sebenarnya yang salah dan benar. Dan sebagai anak tentunya tetap selalu berdoa untuk kedua orang tua kami yang banyak memberikan kami pelajaran hidup hingga kami dapat mandiri,”timpalnya. “Terakhir saya berpesan kepada ponakan-ponakan kami yang sudah dewasa, agar tidak ikut memojokan pamannya dan menulis hal-hal yang tak kalian pahami di media sosial. Jangan sampai itu menjadi kerugian bagi diri sendiri kedepannya,”tutupnya.
Maka demi kemaslahatan keluarga, demi mekarnya bunga kedamaian, demi abadinya kerukunan, maka jangan biarkan di antara kita ada kebencian. Kita jangan mudah terbuai dengan adanya provokasi dan hasutan-hasutan. Seperti diketahui, pasangan H Abd Mukti Rachim dan Hj Naimah Pakkere merupakan salah satu pengusaha sukses dalam bidang perminyakan dengan SPBU yang dimilikinya, termasuk anak-anaknya. Keduanya memiliki 7 orang anak dimana dua diantaranya laki-laki. Mereka adalah Hj Neni Mukti, H Muchtar Mukti, Hj Minarni Mukti, Hj Henny Mukti, H Ibrahim Mukti, Hj Junaini Mukti dan Hj Erni Erawati Mukti. (*/ade)