KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan sekitar sepuluh armada tangki air menuju Sulawesi Barat. Armada milik PMI itu untuk membantu melakukan penganganan darurat penyediaan air bersih bagi para pengungsi paska bencana gempa 6.2 SR yang menimpa wilayah tersebut pada Jumat 15 Januari 2021, lalu.
Iring-iringan bantuan tersebut diberangkatkan, Sabtu 16 Januari, malam di mana 6 unit armada tangki air diberangkatkan dari gudang regional PMI di Makassar dan 4 tangki air diberangkatkan dari Masamba Kabupaten Luwu Utara Sulsel.
Ketua Umum PMI Pusat, HM Jusuf Kalla mengatakan, dalam setiap kejadian bencana PMI selalu memprioritaskan penyediaan air bersih bagi para pengungsi. Mengingat dalam setiap kejadian bencana yang selalu dibutuhkan oleh pengungsi selain makanan dan obat-obatan, adalah air bersih.
Hal itu karena banyaknya infrastruktur yang rusak saat terjadinya bencana. “Salah satu yang menjadi prioritas PMI dalam setiap kejadian bencana di negeri ini baik itu gempa maupun banjir, adalah air bersih. Karena itu yang dibutuhkan oleh pengungsi selain makanan dan obat-obatan, sebagai akibat dari rusaknya infrastruktur termasuk air bersih akibat bencana itu sendiri,” ujar JK, Minggu 17 Januari, melalui rilis resminya kepada PAREPOS Online.
Selain mengerahkan armada tangki air, mantan Wakil Presiden itu menugaskan PMI Sulawesi Tengah untuk mengerahkan relawannnya ke Sulawesi Barat. Mengingat selain sebagai provinsi tetangga juga sebagai balas budi karena saat tsunami dan likuifaksi yang menimpa Sulwesi Tengah pada September 2018, PMI Sulbar paling pertama tiba dilokasi untuk memberikan bantuannya.
“ Saatnya PMI Sulteng membantu warga Sulbar, karena saat terjadi gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulteng September 2018 lalu, PMI Sulbar yang pertama tiba di Kota Palu membantu proses evakuasi korban bencana alam tersebut,”ujar JK kepada jajaran PMI Sulteng via telepon Jumat 15 Januari, lalu.
Adapun bantuan PMI yang telah tiba sebelumnya di lokasi bencana yaitu 4 mobil pick up berisi peralatan operasi relawan, 5 ambulance evakuasi, 3 truk berisi logistik (tenda, terpal, family kit dan higiene kit, barang dari Federasi Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional yang didatangkan dari gudang logistik PMI Sulteng.
Sementara itu rangkaian kendaraan bantuan kemanusiaan PMI Sulsel untuk korban gempa bumi sulawesi barat, yang diberangkatkan dari Makassar, Sabtu 16 Januari, kemarin siang telah tiba di Kabupaten Majene setelah menempuh perjalanan darat 7 jam, yang terdiri dari 3 mobil pick up ; berisi peralatan operasi relawan, 4 ambulance evakuasi.
Selain PMI Sulsel dan Sulteng yang ditugaskan membantu korban gempa Sulbar, PMI Kota Solo juga mengirim 60 relawannya yang akan ditugaskan di Sulbar dan Kalimantan Selatan dalam rangka operasi kemanusiaan. Para relawan ini memiliki spesialisasi dibidang Shelter, WASH, Logistik, Kesehatan, Assesment dan Psikososial. (*/ade)