Bupati Majene Bantah Ada Penimbunan Logistik di Pendopo

KILASSULAWESI.COM, MAJENE–Sehari usai dilantik sebagai Bupati Majene, H Lukman langsung melakukan klarifikasi dan meluruskan anggapan miring dari berbagai pihak. Itu terkait dengan bantuan logistik korban gempa bumi yang sengaja ditempatkan di posko induk bencana di Pendopo Rujab Bupati Majene.

Diketahui awalnya posko induk memang ditempatkan di pusat gempa bumi seperti di Bukit Tinggi Kecamatan Malunda. Namun karena berbagai pertimbangan dan situasi bencana serta lokasi yang berada di perbukitan, maka posko induk dialihkan ke Pendopo Rujab Bupati Majene. Hal itu juga sesuai dengan petunjuk dari Satgas Bencana. Selain itu, Pendopo dinilai representatif menampung logistik karena luas dan memiliki area parkiran yang memungkinkan.

Bacaan Lainnya

Bahkan bukan hanya itu, karena banyak donatur dari luar kota yang tidak ingin menditribusikan bantuannya ke pusat gempa, lantaran merasa takut dengan faktor keamanan.

“ Sehingga saya dalam posisi penyetujui saja pertimbangan yang diterima dan bukan karena kemauan kita yang sengaja mengalihkan mobil pengangkut bantuan logistik ke Pendopo. Apalagi niat untuk menimbun, itu informasi sama sekali tidak benar adanya, ” ungkapnya.

Dengan demikian, lanjutnya langkah cepat dan tepat bersepakat dengan Satgas Bencana dan pimpinan OPD terkait untuk secepatnya mendistribusikan bantuan secara habis dan merata ke setiap kecamatan setalah masa tanggap darurat berakhir. Sehingga pihak kecamatanlah yang akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa yang terdampak bencana.

Hal senada juga disampaikan Dansatgas Bencana Majene, Dandim 1401 Majene, Letkol Inf Yudi Rombe. Dia mengatakan, kebijakan untuk mengelola bantuan yang masuk mengingat masa tanggap darurat yang berakhir. Logistik yang masuk tidak semua langsung didrop karena dijadikan logistik cadangan. Artinya, dikhawatirkan jangan sampai ada bencana susulan. Sehingga tentunya perlu ada antisipasi logistik tersebut.

Sedangkan juru bicara Satgas bencana, Sirajuddin juga memastikan seluruh logistik tersalur dengan baik, termasuk di wilayah terisolir yang dibantu dengan pihak TNI AU. Setelah masa tanggap darurat berakhir pada 4 Februari, akan memasuki masa transisi menuju pemulihan.

“Untuk saat ini kebutuhan yang mendesak dari masyarakat adalah tenda. Dari tiga kecamatan terdampak gempa total yang dibutuhkan 5.250 tenda. Yaitu rinciannya di Kecamatan Ulumanda 1.750 tenda, Malunda 3.500 tenda dan Kecamatan Tubo Sendana sekitar 600 Tenda. Saat ini Pemda Majene hanya memiliki stok sedikit dan tengah menunggu pasokan tenda tersebut, “pungkas Sirajuddin yang juga Kabid Kedarutan pada BPBD Majene itu. (edy/B)

Pos terkait