Joki Vaksin Covid-19, Bupati Pinrang Bantah Ada Kesalahan Prosedur

Bupati Pinrang saat memimpin apel gelar pasukan kesiapan operasi lilin tahun 2021

PINRANG,KILASSULAWESI.COM– Terungkapnya kasus joki vaksinasi Covid-19 atas nama Abdul Rahim (49) yang bisa lolos mewakili warga hingga 17 kali di bumi Lasinrang, kini menjadi buah bibir masyarakat. Terkait hal itu, Ketua Tim Satgas Covid-19 yang juga Bupati Pinrang, HA Irwan Hamid menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program vaksinasi didaerahnya, agar tidak ada lagi yang menjadi joki vaksin.

Bupati membatah ada kesalahan prosedur dalam pelaksanaan vaksinasi, sehingga joki vaksin bisa lolos. “Semua sudah sesuai
prosedur ketetapan (protap) pelaksanaan, cuma memang ada kelemahan jika melihat kondisi dilapangan,” kata Bupati Pinrang saat ditemui di Mapolres Pinrang, Kamis, 23 Desember, usai memimpin apel gelar pasukan kesiapan operasi lilin tahun 2021.
Mantan Ketua DPRD Pinrang itu memastikan metode palaksanaan vaksinasi tetap dievaluasi  meskipun sebenarnya berjalan normal. Secara administrasi (pengawasan), agak sulit dijangkau oleh petugas vaksinator  jika ada joki vaksin. Pasalnya, pada saat proses screning masyarakat hanya memperlihatkan KTP dengan memakai masker  sehingga sulit dideteksi.
Senada diungkapkan, Kadis Kesehatan Pinrang dr Dyah Puspita Dewi. Terkait terungkapnya joki vaksin tersebut, pihaknya akan mendatangkan dokter  spesialis jiwa untuk memeriksa kondisi jiwa dari pelaku Abd Rahim.
Dinkes akan melakukan koordinasi dengan penyidik Polres Pinrang, untuk melakukan vaksinasi kepada para pengguna jasa joki vaksin. Dan untuk kasus ini, masih terus didalami Polres Pinrang. Tercatat sudah 14 orang terdata yang diduga sebagai pengguna jasa joki vaksin, dan sudah dimintai keterangan.
Sebelumnya, Pelaku Joki Vaksin Abdul Rahim yang ditemui di Mapolres Pinrang beberapa waktu lalu mengakui rencananya tetap jadi joki vaksin seandainya tidak ketahuan. Rahim sapaan akrabnya mengaku hanya merasakan efek lemas, dan baru mau berhenti jika mengalami sakit jantung. Rahim yang tak memiliki pekerjaan tetap itu juga mengakui, tidak merasakan efek yang membahayakan bagi dirinya meski telah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.(*/ade)

Pos terkait