Omicron adalah varian baru covid-19 yang mengalami mutasi, juga dikenal dengan varian B.1.1.529. Pertama kali diidentifikasi di Botswana, Afrika Selatan dan dilaporkan oleh WHO pada 24 November 2021.
Catatan: dr. Emita Raya Katinda
(UPT puskesmas Baras 1)
Varian ini tengah menjadi Variant of Concern yang ke-5 atau varian yang masuk dalam kategori diperhatikan oleh WHO bersama dengan varian lainnya yaitu alpha, beta, gamma, dan delta. Varian omicron telah menyebar di lebih dari 38 negara di dunia. Adapun temuan kasus Omicron pertama di Indonesia diumumkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021. Saat ini jumlah kasus terinfeksi varian omicron berjumlah 46 orang pertanggal 27 desember 2021.
Covid-19 varian Omicron memiliki tingkat mutasi yang lebih banyak dibandingkan dengan varian delta. Mutasi ini merupakan hasil dari perubahan kode genetik virus yang dapat terjadi setiap virus bermultiplikasi atau memperbanyak diri. Namun varian ini masih dalam proses penelitian untuk mengetahui tingkat penularan, tingkat keparahan penyakit yang dapat disebabkan oleh varian omicron ini, risiko infeksi kembali pada seorang penyintas covid 19, efektivitas alat diagnostik dan efektivitas pengobatan. Selain itu belum ada data mengenai adanya perbedaan gejala akibat infeksi covid-19 varian omicron dengan varian sebelumnya.
Walaupun varian ini masih dalam tahap penelitian namun pencegahan terhadap penyebaran virus covid-19 varian omicron masih sama dengan varian yang lainnya yaitu dengan meningkatkan vaksinasi bersamaan dengan itu pula tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M: Menggunakan masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak.(*)