MAKASSAR,KILASSULAWESI.COM— Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung program belanja pemerintah melalui e-catalog yang memungkinkan UMKM untuk menjadi penyedia barang dan jasa yang dibutuhkan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengarahkan kementerian dan lembaga agar mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama produk dari UKM/IKM/artisan hingga Rp400 triliun melalui e-catalog pada 2022. Tujuannya agar membuka peluang kerja seluas-luasnya, hingga membangkitkan perekonomian nasional.
Oleh karena itu, Menparekraf Sandiaga mengajak K/L, Pemda, BUMN, dan BUMD untuk mendukung program pemerintah dalam mengembangkan UMKM dengan berbelanja produk mereka melalui e-catalog.
Menparekraf Sandiaga dalam Rapat Koordinasi Kebijakan Peningkatan Pembelian dan Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia bersama Kementerian/Lembaga di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, menyampaikan pihaknya akan memastikan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa tampil di e-catalog.
“Kami juga akan pastikan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk tayang di e-catalog, sehingga mereka masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital,” kata Sandiaga, ungkapnya kemarin.
Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan bahwa e-catalog ini merupakan salah satu inovasi dalam menciptakan permintaan terhadap produk dalam negeri, proses industrialisasi, dan menciptakan lapangan kerja baru. “Kami siap memantau hadirnya e-catalog ini. Kami berharap e-catalog ini berdampak positif, ” ujarnya.
Rakor yang diselenggarakan secara daring dan luring tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dan sejumlah kepala daerah.
Menkomarves Luhut, menjelaskan bahwa e-catalog ini akan diluncurkan pada awal Maret 2022. Ia berharap program dapat meningkatkan pemanfaatan produk dalam negeri serta menggerakkan UMKM. “Program ini diharapkan juga akan menciptakan ratusan ribu lapangan kerja. Demikian pula turut menggerakkan puluhan ribu, bahkan ratusan ribu UMKM,” kata Luhut.(*/ade)