PAREPARE, KILASSULAWESI– Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kepastian itu disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dalam keterangan persnya yang ditayangkan melalui laman Youtube Sekretariat Presiden.
“Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit, ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,”kata Jokowi dalam pernyataannya.
Jokowi mengatakan sebagian subsidi BBM tersebut akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. “Bantuan Langsung Tunai BBM sebesar Rp 12,4 Triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp 150 ribu per bulan dan mulai diberikan bulan September selama 4 bulan,”imbuh Jokowi.
Sementara, Menteri ESDM Arifin Tasrif yang ikut hadir dalam keterangan pers itu menyebut kenaikan harga BBM tersebut meliputi BBM bersubsidi dan BBM non subsidi.
“Hari ini tangal 3 september 2022, pukul 13.30 WIB, Pemerintah memutuskan untuk menyeusaikan harga BBM bersubsidi, antara lain pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, kemudian solar bersubsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter,”kata Arifin.
“Pertamax non subsidi dari Rp 12,500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter, ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaiannya harga ini jadi pukul 14.30 WIB,”imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan penyebab kenaikan harga bahan BBM subsidi sudah berdasarkan perhitungan pemerintah.
Menurutnya, total subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp 502,4 triliun dihitung berdasarkan rata-rata dari Indonesian Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia yang mencapai USD 105 per barel dengan kurs Rp 14.700 per USD.
Perhitungan itu juga berdasarkan volume dari BBM subsidi jenis Pertalite yang diperkirakan akan mencapai 29 juta KL, sedangkan volume dari solar bersubsidi ialah 17,44 juta KL. “Masyarakat saat ini bertanya karena harga minyak dalam sebulan terakhir agak mengalami penurunan kami terus melakukan penghitungan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Presiden Jokowi dan Menteri Terkait Pengalihan Subsidi BBM secara virtual.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan dengan harga minyak ICP yang telah turun menjadi USD 90 per barel sekalipun maka beban subsidi BBM masih menggunakan harga rata-rata ICP dikisaran USD 98,8 per barel setahun ini.
Selain itu, rata-rata ICP masih USD 97 per barel keseluruhan tahun jika harga minyak mentah dunia turun hingga di bawah USD 90 per barel. “Angka kenaikan subsidi waktu itu sudah disampaikan di media dari Rp 502,4 triliun tetap akan naik Rp 653 triliun. Ini jika harga ICP rata rata USD 99 per barel atau turun ke USD 90 sampai Desember,” ungkapnya.
Lebih lanjut, jika harga ICP turun ke level USD 85 per barel sampai Desember 2022 maka anggaran subsidi dan kompensasinya masih tetap membengkak di atas Rp 502,4 triliun.
“Berdasarkan petungannya, pembengkakan akan tetap sampai di level Rp 640 triliun,” kata Sri Mulyani.
Ke depan, pemerintah akan terus memonitor perkembangan ICP karena suasana geo politik dan suasana dari proyeksi ekonomi dunia sangat dinamis. “Pemerintah akan terus mengalokasikan subsidi bagi dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, serta memantau dampak inflasi, kemiskinan dari kenaikan BBM,” tegasnya.(*)
Harga BBM Terbaru di 35 Provinsi
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.300
2. Provinsi Sumatera Utara
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
3. Provinsi Sumatera Barat
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
4. Provinsi Riau
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 15.200
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.600
5. Provinsi Kepulauan Riau
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 15.200
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.600
6. Kodya Batam
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 15.200
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.600
7. Provinsi Jambi
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
8. Provinsi Bengkulu
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 15.200
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.600
9. Provinsi Sumatera Selatan
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
10. Provinsi Bangka-Belitung
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
11. Provinsi Lampung
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
12. Provinsi DKI Jakarta
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
13. Provinsi Banten
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
14. Provinsi Jawa Barat
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
15. Provinsi Jawa Tengah
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
16. Provinsi DI Yogyakarta
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
17. Provinsi Jawa Timur
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
18. Provinsi Bali
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
19. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
20. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.500
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.100
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.400
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 15.900
21. Provinsi Kalimantan Barat
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
22. Provinsi Kalimantan Tengah
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
23. Provinsi Kalimantan Selatan
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
24. Provinsi Kalimantan Timur
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
25. Provinsi Kalimantan Utara
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
26. Provinsi Sulawesi Utara
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
27. Provinsi Gorontalo
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
28. Provinsi Sulawesi Tengah
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
29. Provinsi Sulawesi Tenggara
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
30. Provinsi Sulawesi Selatan
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
31. Provinsi Sulawesi Barat
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
32. Provinsi Maluku
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: –
Harga terbaru Pertamax Turbo: –
33. Provinsi Maluku Utara
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: –
Harga terbaru Pertamax Turbo: –
34. Provinsi Papua
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: –
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 16.250
35. Provinsi Papua Barat
Harga terbaru Pertalite: Rp 10.000
Harga terbaru Pertamax: Rp 14.850
Harga terbaru Bio Solar: Rp 6.800
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.450
Harga terbaru Pertadex: Rp 17.750
Harga terbaru Pertamax Turbo: -(sumber: Pertamina)