BARRU, KILASSULAWESI– Politisi muda berlatar belakang pengusaha dan mahasiswi magister ilmu hukum, Novianti S Labolo optimistis mampu meraih suara dari generasinya, baik milenial dan generasi Z di Pileg 2024.
Putri dari pasangan Syamsuddin Labolo dan Rastiah Cantik sebagai generasi Z yakin jika anak muda saat ini akan mampu ikut serta menentukan arah kemajuan dan pembangunan bangsa.
Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, Novianti S Labolo mendapatkan nomor urut 3 dalam daftar Calon Legislatif (Caleg) Partai NasDem untuk Daerah Pemilihan (Dapil) VI Sulsel meliputi Maros, Pangkep, Barru dan Parepare.
Keterlibatan Gen Z dan Milenial di Pemilu 2024 begitu besar, karena generasi tersebut paling mendominasi mayoritas masyarakat saat ini.
Hal itu diperkuat dengan hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020. Berdasarkan catatan BPS, Gen-Z merupakan populasi paling banyak di Indonesia dengan jumlah 27,94 persen.
Sedangkan kaum Milenial berada di urutan kedua dengan angka 25,87 persen. Artinya, lebih dari separuh penduduk Indonesia didominasi oleh Gen-Z dan Milenial karena jika digabung totalnya mencapai 53,81 persen.
Novianti mengaku peranan Gen-Z serta Milenial sangat penting terhadap pelaksanaan maupun hasil Pemilu 2024. Dengan kondisi generasi muda yang melek teknologi informasi (dari pada Gen X dan Baby Boomer), partisipasi aktif dalam proses penyelenggaraan maupun hasil pemungutan suara dirasa sangat mendukung pelaksanaan Pemilu 2024.
Media sosial yang sudah tidak asing bagi kaum Gen-Z dan Milenial juga merupakan sarana untuk memperkenalkan dunia politik dan terlibat langsung dalam proses Pemilu. Maka, lanjut mantan Duta Wisata Kabupaten Barru dan Putri Pendidikan Sulawesi Selatan itu dirinya optimis anak muda bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, kualitas pemuda saat ini makin bagus. Tampak ketika kita menyaksikan acara adu gagasan, dimana kemampuan memberikan argumen menarik yang bisa membawa kemajuan bangsa.
Era Gen-Z, semua bisa jadi apa saja dan bisa juga tidak jadi apa-apa. Terlebih, pemerintah, negara memberi akses seluas-luasnya kepada Gen-Z, selama punya peluang dan kemampuan.
Ia pun tak menampik, jika tiap generasi, punya perjuangannya sendiri. Di era kini, anak muda bisa memanfaatkan media sosialnya sebagai alat perang, memerangi ketidakadilan, dan mengawal kebijakan. “Maka dari Lawallu, Kecamatan Soppeng Riaja itu akan kami buktikan,”tutupnya.(*)