JAKARTA, KILASSULAWESI– Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto mengatakan, PDI Perjuangan (PDIP) cenderung ke arah oposisi jika pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang mereka usung tidak lolos atau gagal masuk ke putaran kedua Pilpres 2024.
Andi Widjajanto sendiri mengaku sudah siap menjadi oposisi jika Ganjar-Mahfud harus kalah di putaran pertama. Lagi pula, lanjut dia, berada di seberang pemerintahan atau oposisi merupakan karakter terkuat PDIP.
“Seru lho jadi oposisi bersama Ibu Mega, Mas Ganjar, Pak Mahfud, bersama Andika, Tuan Guru Bajang. Itu akan menjadi kelompok oposisi yang menarik di Indonesia kalau itu terjadi,” jelas Andi. Namun, Andi sendiri mengaku belum tahu sepenuhnya soal keputusan ke depan terkait partai jika memang pasangan yang diusungnya tak lolos ke putaran kedua.
Terkait dengan rencana koalisi, dia mengatakan, semua keputusan utama ada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP. Keputusannya, kan, putusan partai di Ibu Mega. ” Saya tidak tahu keputusannya. Tetapi biasanya dinilai spektrum ideologinya, lalu interaksi elitenya, baru kemudian membicarakan kepentingannya,” jelasnya.
Soal koalisi dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang salah satu partai pengusungnya adalah PKS, menurut Andi harus dilihat dari tiga level kecocokan.
Level pertama yakni pembicaraan tentang ideologi kedua partai. Level kedua kemungkinan membuka interaksi antar-elit partai. Sementara level ketiga bicara soal kesamaan kepentingan. “Kalau level pertama sudah putus, level dua dan tiga sudah tentu tak akan terjadi. Soal kepentingan sama melawan Jokowi] kalau saja memahami Ibu Mega level satu dulu yang harus dibicarakan,” tutupnya.(*)