MAJENE, KILASSULAWESI- Lomba segitiga perahu tradisional suku Mandar yang disebut sandeq race kembali digelar di Anjungan Pantai Binanga Kecamatan Banggae Timur.
Event Festival Sandeq Teluk Mandar (FSTM) 2024 lomba segitiga perahu sandeq diikuti sebanyak 24 peserta untuk saling adu kecepatan pada perahu layar bercadik dilepas Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele didampingi para Pimpinan OPD serta para Forkopimda Majene.
Para peserta balap perahu mengarungi lautan tanpa mesin yang mengandalkan angin dengan kecepatan tinggi untuk menuju ke babak final.
“Kegiatan FSTM tahun ini, dibagi dua pool dari 24 peserta,” terang Muh. Ikhsan Harbi, Kasi Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Majene.
Disebutkan, untuk peserta dari pool A, terdiri dari peserta perahu Cahaya Zikir, Nur Amanah, Ratu Cinta, Air Mancur, Cahaya Mandar, Teluk Mandar, Sentosa Baroqa, Maha Raja, Amanah Padi 01, Amanah Padi 02, Nurtia dan Insya Allah Merpati.
“Untuk peserta dari pool B, yaitu perahu GWK, Sinar Banggae, Jazirah Mandar, Mandala, Sisi Pute, Rua Piolo AW, Tunas Muda, Cendrawasih, Berkah Dua Putra, Tandi Panna, Paraita dan Bintang Timur,” sebutnya.
Dijelaskan, bagi peserta kedua pool meraih juara 1 sampai 6 pada lomba pertama dengan dua putaran segitiga, akan mengikuti lomba babak final.
“Sekarang para peserta masih melakukan adu kecepatan,” tuturnya.
Bupati Majene yang hadir dalam ajang ini cukur mengapresiasi. Ia mengatakan kegiatan lomba perahu sandeq tersebut harus dilestarikan. Alasannya, ini merupakan warisan leluhur manda.
Untuk itu lanjutnya, diharapkan kegiatan ini membawa dampak positif terutama di bidang pariwisata. Sehingga kedepannya harus tetap dilaksanakan bahkan bisa diikuti peserta lebih banyak lagi. (Ahp)