MAJENE, KILASSULAWESI – Ungkapan Siwaliparri dalam bahasa Mandar sangat bermakna dengan arti tentang kebersamaan dan saling tolong-menolong.
Dan sampai saat ini, tradisi siwaliparri di Bumi Assamalewuang tetap lestari dan menjadi ciri khas warga suku Mandar.
Konsep siwaliparri juga merupakan komitmen Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) untuk menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat dalam bingkai mewujudkan konsep “Sibaliparri” dalam proses pembangunan di daerah ini.
Komitmen ini dipaparkan Bupati Majene Andi Achmad Syukri pada Peringatan Hari Jadi Majene (HJM) ke 479 di Stadion Prasamya Majene, kemarin.
Dituturkan, momentum peringatan HJM dalam suasana suka cita dapat menjadi bahan evaluasi atas apa yang telah dikerjakan dan dipersembahkan kepada daerah guna mendorong peradaban dua kali lebih baik.
“Seiring perjalanan waktu, maka kita terus berupaya melakukan perubahan agar daerah yang kita cintai ini mengalami kemajuan di berbagai sektor, baik pendidikan, kesehatan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, tema pada momentum HJM 2024, kita angkat Sibaliparri,” ujarnya.
Kemajuan dua kali lebih baik lanjutnya, adalah kunci yang harus dijalani setiap individu, tidak hanya dalam konteks peningkatan kualitas diri sendiri, tetapi juga menyangkut peningkatan kualitas masyarakat secara umum.
“Kita selaku masyarakat harus berkomitmen memajukan dua kali lebih baik untuk kemajuan Majene sebagai mana yang diwariskan para pendahulu. Kita adalah masyarakat Majene yang memiliki semangat juang yang tinggi. Sekali layar terkembang pantang surut ketepian,” pungkas AST.
Hadir pada peringatan HJM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Dr.H.Mithar Thala Ali, Ketua DPRD Sulbar Dr.Hj.Siti Suraidah Suhardi, Unsur Forkopimda, Kepala Cabang Bank BPD Majene, Pimpinan OPD, Camat, Lurah, kades, para tokoh Adat, tokoh Agama dan ratusan tamu undangan lainnya. (Ahp)