BALI, KILASSULAWESI- Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana memberikan apresiasi atas komitmen pelaku industri wisata di Ubud, Gianyar, Bali, dalam mengembangkan potensi pariwisata, khususnya wisata gastronomi sebagai bentuk pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Wisata gastronomi adalah seni mempelajari makanan secara menyeluruh mulai dari persiapan, pemilihan bahan, proses memasak, hingga seni presentasi dan mutu makanan. “Pengalaman wisata gastronomi yang dibalut dengan keindahan alam di Ubud membuat saya kagum terhadap kreativitas dan inovasi destinasi pariwisata di Ubud,” kata Menpar Widiyanti usai menikmati sejumlah destinasi gastronomi di Ubud, beberapa waktu lalu.
Destinasi gastronomi pertama yang dikunjungi Menpar Widiyanti adalah Hujan Locale, restoran dan bar Indonesia modern yang menyajikan sajian makanan dengan cita rasa unik nusantara. Salah satu hidangan andalannya adalah Slipper Lobster Dumpling dengan cita rasa Padang dan daging rendang yang dimasak 48 jam.
Selanjutnya, Menpar Widiyanti mengunjungi Syrcro Base, restoran yang dikembangkan oleh Chef Syrco Bakker yang mengedepankan nilai-nilai ketertelusuran dengan alam. “Saya juga mendapat pengalaman menarik dengan mengikuti kelas memasak di Pemulan Bali Farm Cooking menggunakan bahan-bahan dari perkebunan dan membuat masakan nusantara semakin meningkat cita rasanya,” ujar Menpar.
Kemenpar berkolaborasi dengan UNWTO dan Pemkab Gianyar untuk menetapkan Ubud sebagai prototipe gastronomi dunia karena kesiapan dan kolaborasi yang baik dari pelaku industri dan stakeholder lainnya. Budaya gastronomi yang mengakar di Ubud terlihat dari interpretasi relief pada dinding Pura Yeh Pulu dan sistem irigasi Subak yang mencerminkan filosofi Tri Hita Karana.
“Kemenpar berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah penguatan wisata Gastronomi di Ubud sehingga menjadi daya tarik wisata yang berkualitas bagi wisatawan,” kata Menpar.
Selain wisata gastronomi, Menpar Widiyanti bersama Wamenpar Ni Luh Puspa juga mencoba suguhan wellness tourism di Mekar Jungle Spa, bagian dari K-Club Ubud Hotel. Spa ini diakui secara internasional sebagai Best Couple Spa in Asia dan #1 Best Luxury Spa 2023, menyajikan pengalaman relaksasi dengan sentuhan tradisi Bali di tengah hutan tropis yang memukau.
Menpar mengapresiasi penggunaan bahan alami dari petani lokal dan dukungan terhadap pemberdayaan komunitas. “Dengan fasilitas unik seperti ruang perawatan berbentuk cocoon dan pemandangan hijau yang menenangkan, destinasi seperti ini menunjukkan potensi besar wellness tourism Indonesia di mata dunia,” ujar Menpar Widiyanti.
Turut hadir mendampingi Menpar, Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto; Plt. Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji; Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Raden Wisnu Sindhutrisno; serta Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf/Baparekraf, Bambang Cahyo Murdoko.(*)