Prof. Budu Resmi Mendaftar sebagai Calon Rektor UNHAS 2026–2030: Usung Visi Kampus Sosio-Entrepreneurship yang Berdampak

Prof. Dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), secara resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Rektor UNHAS periode 2026–2030

MAKASSAR — Universitas Hasanuddin (UNHAS) kembali memasuki babak penting dalam perjalanan kepemimpinannya. Prof. Dr. Budu, Ph.D, Sp.M(K), secara resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Rektor UNHAS periode 2026–2030 dengan membawa visi besar menjadikan UNHAS sebagai kampus sosio-entrepreneurship yang berdampak nyata bagi masyarakat.

“UNHAS tidak boleh berhenti hanya sebagai menara gading. UNHAS harus berdampak, bukan sekadar hadir untuk diri sendiri, tetapi menjadi solusi bagi persoalan bangsa dan masyarakat,” tegas Prof. Budu usai menyerahkan berkas pendaftaran di Gedung Rektorat UNHAS, Jumat, 22 Agustus 2025.

Bacaan Lainnya

Dalam pernyataannya, Prof. Budu menekankan pentingnya transformasi UNHAS dari institusi akademik konvensional menjadi pusat inovasi sosial. Konsep sosio-entrepreneurship yang diusungnya bukan sekadar mencetak wirausaha, tetapi juga melahirkan inovasi berbasis riset yang memberi nilai tambah sosial.

“Sejak periode lalu saya mendorong entrepreneurship dan social entrepreneurship. Kini, saatnya Unhas mengembangkan potensi itu secara eksponensial,” ujarnya.

Ia menyoroti pentingnya laboratorium riset yang terfokus dan data yang orisinal sebagai fondasi lahirnya paten, teknologi tepat guna, dan karya akademik yang relevan. Menurutnya, riset bukan sekadar publikasi, melainkan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Prof. Budu juga menekankan bahwa program studi dan fakultas harus menjadi ujung tombak riset UNHAS. Ia mendorong agar setiap prodi memiliki fokus penelitian khas sesuai bidang keilmuannya, dengan dukungan dana riset yang memadai.

“Guru besar tidak boleh berhenti hanya di kelas atau seminar. Mereka harus melakukan riset dengan dukungan anggaran. Dari situlah lahir inovasi yang membawa dampak,” tandasnya.

Efisiensi dan relevansi prodi juga menjadi perhatian. Di bawah kepemimpinannya, Sekolah Pascasarjana UNHAS telah melahirkan empat prodi baru: Biomedical Engineering, Kriminologi, Manajemen Epidemika, dan Pertahanan Nasional—sebagai bukti konsistensi membuka ruang akademik baru yang menjawab tantangan zaman.

Pendaftaran Prof. Budu turut diwarnai dukungan dari sejumlah tokoh akademik UNHAS. Tampak hadir mendampingi, antara lain Prof. Yusran Jusuf, Prof. Armin Arsyad, Prof. Wahyu Piarah, Prof. Lella Rahim, Prof. Baharuddin, Prof. Sakti, Prof. Gemini, Prof. Syafruddin, Prof. Saparuddin, serta para dosen Pascasarjana lainnya.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UNHAS, Prof. Dr. drg. Hasanuddin Tahir, mengonfirmasi bahwa seluruh berkas pendaftaran Prof. Budu telah dinyatakan lengkap setelah melalui proses validasi.

Dengan visi sosio-entrepreneurship, Prof. Budu ingin membawa UNHAS melampaui sekadar pencapaian akademik. Ia membayangkan kampus ini sebagai pusat solusi, tempat lahirnya inovasi yang menjawab kebutuhan bangsa dan berkontribusi pada pembangunan sosial, ekonomi, dan peradaban dunia.

“Banyak pihak bersama saya menginginkan bergerak menuju perubahan eksponensial. Kampus ini harus berdampak lebih luas, baik bagi civitas akademika maupun masyarakat,” pungkasnya.(*)

Pos terkait