Wagub Sulbar di Maulid Polman: Ilmu Tanpa Akhlak Bisa Merusak

Wagub Sulbar saat memberikan tausyiah di depan Majelis Anwarut Taufik yang menggelar Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW

POLMAN– Ribuan cahaya hati berkumpul dalam suasana penuh kedamaian di Pasar Baru, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sabtu malam, 1 November 2025. Majelis Anwarut Taufik menggelar Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW yang dihadiri ratusan jamaah dari berbagai kalangan, bersatu dalam lantunan shalawat yang menggema syahdu diiringi tabuhan rebana.

Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, turut hadir dan menyampaikan hikmah Maulid yang menggugah. Dalam tausiyahnya, Salim mengangkat empat karakter utama Rasulullah SAW siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah sebagai fondasi perjuangan menegakkan agama Allah.

Bacaan Lainnya

“Ketika kita berlaku jujur dan konsisten dalam kebenaran, maka orang akan mencintai kita, sebagaimana umat mencintai Nabi Muhammad SAW,” ujar Salim, menekankan makna siddiq sebagai kejujuran yang menggerakkan cinta dan kepercayaan.

Ia mengajak umat Islam menjadikan Maulid sebagai momentum memperkuat iman, bukan sekadar seremoni tahunan. “Dengan memperbanyak shalawat, semoga hati kita semakin bersih dan daerah kita senantiasa diberkahi,” tuturnya.

Dalam pesan mendalamnya, Salim menyoroti pentingnya akhlak sebagai pengawal ilmu pengetahuan. Menurutnya, manusia memiliki dua mandat agung dari Allah SWT: menjaga bumi agar tidak rusak dan memakmurkannya demi kemaslahatan seluruh makhluk.

“Menjaga bumi dilakukan dengan akhlak. Itulah yang dibangun Rasulullah SAW. Inti agama itu adalah akhlak kepada Allah, kepada makhluk, dan kepada sesama manusia,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa ilmu yang tidak dibarengi akhlak justru berpotensi merusak. “Ilmu harus diawasi oleh akhlak. Hanya dengan ilmu yang beradab, kita bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama,” tambahnya.

Ketua Panitia, Agus Salam, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Wakil Gubernur dan antusiasme masyarakat. “Ini bentuk perhatian besar dari pemerintah terhadap kegiatan keagamaan. Kehadiran ratusan jamaah malam ini menjadi bukti nyata kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Acara Bershalawat ke-3 ini juga dihadiri tokoh agama, pejabat daerah, dan masyarakat dari berbagai lapisan. Selain lantunan shalawat, kegiatan diisi dengan doa bersama untuk keselamatan dan kemajuan Sulawesi Barat, serta harapan agar nilai-nilai persaudaraan dan keteladanan Rasulullah terus menjadi pedoman dalam membangun kehidupan yang berkeadaban.(*)

Pos terkait