KILASSULAWESI.COM,KENDARI– Pucuk pimpinan Polri sudah ditinggalkan Tito Karnavian yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Indonesia Maju. Jenderal kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, Komjen Idham Aziz adalah calon tunggal Kapolri. Nama Komjen Idham Azis yang lahir dan besar di Kampung Salo, Kendari 30 Januari 1963 sudah diusulkan Presiden Jokowi ke DPR RI. Kabareskrim Mabes Polri itu tinggal menunggu fit and proper test. “Pengganti kapolri adalah sudah kami ajukan juga ke DPR, Pak Idham Azis, Kabareskrim, satu saja,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Jenderal bintang tiga ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988. Ia mulai menjabat sebagai Kabareskrim sejak Januari 2019. Sebelumnya, Idham menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya di tahun 2017, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri di 2016, Kapolda Sulawesi Tengah di 2014, hingga Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di 2013. Idham dikenal berpengalaman di bidang reserse dan anti-teror. Diketahui, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri di tahun 2010. Salah satu prestasinya adalah melumpuhkan teroris bom Bali, Dr Azahari dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Sutanto, bersama dengan Tito Karnavian, rekan seangkatannya. Idham juga menjadi anggota tim kobra yang dipimpin Tito dalam memburu putra bungsu presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Hal itu terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000 yang ketika itu melibatkan Tommy. Adapun Tommy divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut. Ia pun menjalani hukuman di Nusakambangan dan keluar di tahun 2006. Idham juga menjadi wakil satuan tugas (satgas) pengungkapan kasus-kasus teror dan konflik di Poso atau disebut Ops Camar Maleo. Idham Azis juga turut ambil bagian dalam penanganan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Kemudian, saat ini, Idham berperan sebagai penanggung jawab tim teknis kasus Novel yang dibentuk Polri. Sayangnya, kasus itu belum terungkap hingga kini. Terpisah, Gubenur Sultra, Ali Mazi menyambut gembira kabar dipilihnya jenderal kelahiran Sultra sebagai pimpinan tertinggi lembaga kepolisian. “Ini juga kebangggaan kita bahwa ada putra Kendari yang berprestasi dan dipilih sebagai Kapolri.Semoga mendapat restu dari DPR,” ujar Ali Mazi saat ditemui di sela pelantikan pimpinan DPRD Sultra. (*)