KILASSULAWESI.COM, PAREPARE– Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lemoe sudah mulai beroperasi. Itu setelah izin operasional puskesmas yang berada di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki terbit. Meski beroperasi, Puskesmas Lemoe belum melayani pasien kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun, untuk pasien umum dan non BPJS tetap menjadi prioritas.
Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melalui Dinas Kesehatan (Diskes) membangun Puskesmas Lemoe tahun 2017, dimana menghabiskan anggaran sebesar Rp5 miliar lebih. Bahkan, Pemkot Parepare telah melantik Kepala Puskesmas Lemoe, yakni dr Sufriani pada 31 Desember 2019, lalu.
Plt Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Parepare, Hj Halwatia mengatakan, beroperasinya Puseksmas Lemoe, itu setelah mendapat izin operasional. Namun untuk sementara hanya melayani pasien umum dan non BPJS Kesehatan. “Sejak 19 Februari izin operasional sudah terbit dengan nomor: 2/IOP/DPM-PTSP/2/2020,” katanya. Puskesmas Lemoe menyiapkan pelayanan poliklinik, diantaranya poli umum, poli gigi, KIA KB, bersalin, manajemen terpadu balita sakit, dan persalinan 24 jam.
Untuk dokter yang melayani ada dua, yakni dokter umum dan dokter gigi. Ada enam orang tenaga perawat, tujuh tenaga bidan, empat tenaga kesehatan masyarakat (kesmas) , kesling, gizi, dan laboratorium masing-masing satu orang. Kepala Puskesmas Lemoe, drg Sufriani mengungkapkan, sejak beroperasi pasien yang ditangani sudah ada sekitar puluhan. Diantaranya pasien yang demam, dan masih didominasi pasien infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
Dalam melayani pasien, kata Sufriani, pihaknya mengedepankan visi dan misi yaitu, masyarakat wilayah kerja sehat mandiri dan peduli kesehatan. Bukan hanya itu, pihaknya juga mendorong bagaiman niat bekerja di puskesmas ini dengam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan dekat, terlebih lokasi ini betul-betul membutuhkan layanan kesehatan. (mat)