KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Kebijakan yang disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah untuk melakukan isolasi ke para penumpang kapal yang tiba di Kota Parepare, dinilai tak fokus dan terkesan tak tuntas dalam upaya penangangan virus korona atau Covid-19. Anggota DPRD Kota Parepare, Rudy Najamuddin mengungkapkan, ada beberapa kebijakan yang telah disampaikan tidak tuntas. Dicontohkannya,
gubernur sudah merencanakan untuk mengisolasi penumpang kapal yang turun di Pelabuhan Nusantara, namun tidak terlaksana. “Saya tidak tahu tindakan selanjutnya setelah imbauan itu. Seharusnya baik gubernur dan wali kota, jangan hanya bisa bicara tapi harus mampu membuktikan apa yang mereka sampaikan,”ujarnya beberapa waktu lalu.
Legislator PPP itu mengakui, kalau penanganan dan pencegahan yang dilakukan tidak sesuai karena tak berkelanjutan. Jadi kunci utama dalam mencegah mewabahnya virus korona adalah karantina wilayah. “Apa boleh buat, pelabuhan harus di tutup. Ini demi menghindari atau mencegah penyebaran virus korona,”singkatnya.
Terpisah, Sekertaris Daerah (Sekda) Parepare, Iwan Asaad mengatakan, sulit dilakukan Pemkot Parepare jika tempat isolasi berada di Parepare. Sehingga, pemkot mengusulkan kepada gubernur agar penumpang diisolasi pemerintah daerah (pemda) masing-masing.
“Sudah dibicarakan melalui rapat vidcon dengan forkopimda bahwa penumpang yang diisolasi akan diusulkan ke gubernur untuk diisolasi di kabupaten atau kota masing-masing. Mengingat di Parepare tidak memiliki tempat yang cukup untuk mengisolasi penumpang sekitar 1.000 orang tiap minggu. Bahkan sampai 2.000 kalau 14 hari,”ungkapnya, kemarin.
Iwan menjelaskan, teknisnya, Pemkot Parepare akan memberikan data dan informasi penumpang kepada daerah tujuan melalui Tim Gugus Kota Parepare. Kemudian, pemda setempat akan melakukakn isolasi selama 14 hari sebelum kembali ke rumahnya masing-masing.
“Ini usulan kami. Wali Kota selanjutnya akan bertemu dengan gubernur untuk membahas secara khusus terkait ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyatakan, Pelabuhan Nusantara Parepare merupakan pintu gerbang masyarakat dari berbagai daerah masuk ke wilayah Ajatappareng, apalagi menjelang Ramadan. “Kalau bisa sepakat, kita tidak menutup, tapi semua masuk Parepare harus isolasi 14 hari. Supaya masa inkubasi itu dijalani. Kalau itu selesai baru diyakini tidak ada masalah,” jelasnya beberapa waktu yang lalu. “Saya dan Pak Wali akan menyiapkan tempat isolasinya. Jadi, ini virus tidak membunuh manusia saja, tapi membunuh ekonomi juga. Ini juga yang harus dipikirkan. Kita tidak melarang mudik, tapi kalau bisa tunda dulu mudiknya,” harapnya. (*/ade)