KILASSULAWESI.COM, MAROS – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Nurdin Abdullah, mengapresiasi langkah penanganan wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang dilakukan Bupati Maros, Hatta Rahman.
Hal itu diungkapkan Nurdin Abdullah, saat melaksanakan kunjungan kerja langsung Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ke Posko Induk Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Maros di Gedung Serbaguna, Jalan Asoka, Kompleks Kantor Bupati Maros, Jumat, 8 Mei 2020.
“Saya kira langkah ini patut kita contoh, tidak perlu PSBB tapi beliau telah melakukan langkah yang konkret. Jadi saya kira ini yang bisa kita contoh, bahwa sekian banyak yang positif, dari 36 sudah ada 21 yang bisa sehat dalam waktu cepat,” ujarnya.
Mantan Bupati Bantaeng itu menjelaskan, dimana langkah pemenuhan gizi bagi para masyarakat yang terkonfirmasi positif dan menjalankan isolasi mandiri di Maros merupakan cara yang hebat dan patut dicontoh kabupaten lain.
“Beliau memberikan gizi yang luar biasa sesuai permintaan si pasien, itu yang hebat tuh. Minta apel, minta susu beruang, minta apa dipenuhin semua sama Pemda. Jadi intinya, pemberian gizi itu sangat menentukan tingkat kesehatan, jadi itu yang patut kita contoh, bahwa tidak hanya mengkarangkeng orang, tetapi juga disertai jaminan, jadi dihimbau dan ada perlakuan. Nah itu lah yang membuat tingkat kesehatanya tinggi,” Jelas Nurdin Abdullah.
Ia melanjutkan, terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Maros, Nurdin Abdullah beranggapan jika masyarakat Maros pada umumnya telah bijak menghadapai pandemi Covid-19 ditambah kebijakan yang dikeluarkan Bupari Maros telah ampuh memutus matarantai pandemi di Maros.
“Kan gini, PSBB itu untuk memutus rantai penularan, nah apa yang kita harus lakukan pada saat PSBB pak bupati sudah melakukan itu, cuman disini orang tidak stres, tidak tegang, tidak panik. PSBB inikan untuk orang panik,” Tambah Nurdin Abdullah.
Senada dengan itu, Bupati Maros, Hatta Rahman, mengungkapkan invoasi yang telah ia terapkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di wilayah yang telah memiliki 4 klaster penyebaran Covid-19 diantaranya, klaster bandara, klaster umrah, klaster pendatang dan klaster ijtima
“Jadi untuk itu kita lakukan isolasi dan kita bantu perbaikan gizinya, dengan perbaikan gizi kita penuhi apa keinginannya, sehingga mereka cepat sehat. Dan alhamdulillah sekarang dari 36 itu, kalau berdasarkan hasil swab sudah 21 negatif. Jadi sisa 10, ada dua yang perawatan, itupun orang tanpa gejala,” jelasnya.
Bupati Maros dua periode itu juga optimis dimana masa pandemi Covid-19 akan berakhir pada akhir bulan Mei 2020. “Saya fikir di maros ini kalau kita bekerja secara on the track, insya allah akhir bulan ini semua sudah tuntas, kita sudah 65 persen tingkat kesembuhan masyarakat yang positif,” beber Hatta Rahman.(tip)