KILASSULAWESI.COM.BARRU — Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Barru melakukan penanaman perdana Budi daya kelor (moringa oleipera), di Desa Tompo, Kecamatan Barru, Selasa 27 Oktober.
Komisioner Baznas Barru La Minu Kalibu mengatakan, budidaya kelor ini Baznas bekerjsama dengan PT .MOI (moringa organik Indonesia). Kata dia ada sekitar 4 hektare lahan yang akan ditanami kelor.
” Ini adalah penanaman perdana kelor di Barru. Kerjasama dengan PT MOI, lahan ini dulunya akan dijadikan lokasi peternakan dan persawahan namun pemiliknya pengalihkan untuk tanaman kelor,”ujarnya.
Mantan Anggota DPRD Barru ini berharap masyarakat bisa mengikuti, jadi bukan hanya didaerah ini.
Bagaimana meningkatkan kepada masyarakat tentang kelor.
Bukan usaha Baznas bwrusha menho
Owner PT MOI Aldy Krisnandi yang hadir dalam kegiatan itu mengaku pihaknya membutuhkan daun kelor sampai 40 ton tiap Minggu. Iapun berharap dengan penanaman perdana pohon kelor di Barru bisa menutipi sebagian permintaan. “Kita butuh sekitar 40 ton tiap minggu. Kami berharap di Barru kita bisa manfaatkan dan semoga kita bisa olah langsung disini,”harap dia.
Daun kelor lanjut dia dibeli dengan harga Rp 75 ribu per kilo. Bijinya yang kering bisa dijadikan minyak harganya mencapai Rp 2,5 juta per kilo. Pemasarannya juga sangat gampang, Bahkan PT MOI siap melakukan MoU terkait dengan pasaran kelor. “Harga daun kelor tidak akan naik turun. Karena biasanya kalau produksi sudah banyak harga pasti turun nah ini tidak demikian,”ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Barru Ahmad mewakili PLT Bupati Barru mengapresiasi langkah Baznas menanam kelor. Langkah ini lanjut dia tentu akan membawa kemajuan khususnya pada bidang pertanian.
Ia mengakui, kelor sangat mudah tumbuh termasuk bila berada dipematang empang itu dipastikan subur. (mad/B)