Jusuf Kalla Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan

KILASSULAWESI.COM,VATIKAN– Wakil Presiden RI ke-10 & 12 HM Jusuf Kalla bertemu Paus Fransiskus bersama Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity, Jumat 23 Oktober, di Private Library Paus di Vatikan. Dalam pertemuan tersebut Paus lebih menekankan arti daripada Persaudaraan untuk sesama atau Human Fraternity yang akan dijadikan pijakan dewan juri dalam memilih nominator yang akan diumumkan awal februari 2021 yang akan datang di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab.

Selama 70 menit, JK bersama empat orang anggota dewan juri penghargaan persaudaraan kemanusiaan dari Kanada, Afrika Tengah, wakil Vatikan, wakil sekretariat jenderal PBB berdialog dengan Paus Pransiskus di perpustakaan pribadi Paus dalam Vatikan.

Bacaan Lainnya

JK menyampaikan apresiasinya pada Paus yang bekerjasama dengan Grand Syeikh, Universitas Al Azhar Kairo untuk mengangkat agenda global yang sangat urgent, yakni persaudaraan kemanusiaan.
Jusuf Kalla juga menyampaikan salam hangat bangsa Indonesia dan juga Presiden Indonesia kepada Paus. Sayang sekali Paus batal ke Indonesia lantaran Covid 19.

Dewan Juri Zayed

HM Jusuf Kalla merupakan salah satu dari Dewan Juri Zayed yang akan berdiskusi dengan Paus tentang kriteria utama; misalnya komitmen dan perbuatan seseorang dalam bidang kemanusiaan, persaudaraan dan solidaritas kemanusiaan.

Seluruh Dewan Juri yang berjumlah 5 orang akan beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Ruangan Pribadi Paus di Tahta Suci Vatikan. Dalam pertemuan tersebut diagendakan Para Dewan Juri dan Panitia Zayed Award for Human Fraternity, meminta pandangan Paus Frasiskus tentang Toleransi, Kemanusiaan dan Persaudaraan antar sesama, untuk dijadikan rujukan dewan juri menilai para nominator.

Direncanakan, Dewan Juri juga akan beraudiensi dengan Grand Seikh Al Azhar – Seikh Ahmad At -Thayyib di Cairo-Mesir, untuk meminta pandangan yang sama seperti pertemuan dengan Paus Fransiskus.

Sehari sebelumnya, pertemuan pertama dewan juri dimulai jam 11 pagi. Pembicaraan menyangkut jadwal proses, evaluasi dan keputusan juri tentang calon-calon penerima penghargaan: mulai september 2020 dan diumumkan tanggal 4 februari 2021.

Para Dewan Juri tersebut selain Jusuf Kalla adalah Catherine Samba Panza – Former President Central of Arfican Republic (baju biru), Adama Dieng – Former United Nations Under Secretary General and Soecial Adviser of The Secretary General on The Prevention Genocide, Cardinal Dominique Mamberti – Supreme Tribunal of the Apolistic Signature, Michaelle Jean – 27th Governor General, Commander in Chief of Canada, dipimipin oleh Mohamed Mahmoud Abdulsalam – Secretary General of the Higher Committe of Human Fraternity.

Pertemuan di Vatikan ini merupakan yang kedua bagi para dewan juri dan panitia Zayed Award for Human Fraternity, membicarakan mengenai kriteria penilaian bagi calon nominator. Sebelumnya, pada pertengahan september yang lalu, dewan juri melakuan pertemuan virtual.

Zayed Award for Human Fraternity dicetuskan dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed At-Tayyeb yang telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, pada awal bulan Februari 2019.

Deklarasi yang disebut “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan” itu berupaya mendorong untuk hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.

Selain itu juga mempromosikan kepada hidup berdampingan antara umat beragama untuk melawan ekstremisme dan dampak negatifnya.(*/ade)

Pos terkait