KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Sabtu 31 Oktober 2020, Dr HM Taufan Pawe SH MH dalam periode kedua pemerintahannya, kian menunjukan berbagai inovasi dan prestasi. Kini, Taufan Pawe sudah genap tujuh tahun menjabat sebagai Wali Kota Parepare. Pada periode kedua, Taufan Pawe didampingi Wakil Walikota H Pangerang Rahim yang mengantikan Faisal Andi Sapada. Kedua kader beringin itu pun kian kompak, meski usia kebersamaan mereka telah genap dua tahun lamanya. Meski diketahui, Taufan Pawe sudah tidak memiliki beban untuk menjaga popularitas karena tidak bisa mencalonkan diri lagi.
Namun, baik Taufan Pawe dan Pangerang Rahim selalu kompak mengurus pemerintahan dalam mewujudkan visi dan misi Parepare sebagai Kota Industri Tanpa Cerobong Asap. Kekompakan keduanya kerap terlihat, dimana Taufan Pawe memuji wakilnya yang akrab disapa Om Pangerang yang disingkat ‘Opa’. “Opa itu figur yang punya kepribadian dan mampu menerjemahkan apa keinginannya. Beliau sangat tawadhu, penyejuk. Kalau ada hal yang bersifat krusial, beliau tampil di tengah-tengah dan masalah langsung selesai. Saya menganggap beliau ini tidak ada duanya, mungkin beliau ini kiriman dari langit untuk saya,”ujar Taufan Pawe dalam sebuah kegiatan.
Sosok Pangerang Rahim baginya membuat Taufan tak ragu meninggalkan Parepare jika ada urusan kedinasan atau politik. “Wali kota tidak pernah tinggalkan Parepare, yang tingglkan Parepare itu Taufan Pawe. Sudah ada tata kelola tersistem. Ada Pak Wawali, ada Sekda. Apalagi di era digital sekarang ini bisa melakukan disposisi menggunakan gadget,”ungkap istri dari Hj Erna Rasyid yang tiap saat menjadikan Presiden ke-3 RI, Alm Prof BJ Habibie sebagai inspirasi membangun Kota Parepare.
Sekertaris Daerah (Sekda) Parepare, Iwan Asaad mengatakan, Wali Kota HM Taufan Pawe dan Wakil Wali Kota Parepare H Pangerang Rahim, adalah kiblat jajaran dalam bekerjasama untuk mewujudkan visi Kota Tanpa Cerobong Asap. “Keduanya pasangan yang sangat dibutuhkan Parepare saat ini. Sosok yang penuh inovasi dan pandangan jauh kedepan dimiliki oleh pak Taufan. Sosok Kebapakan, dan pemersatu masyarakat, Aparatur Sipil Negara (ASN) serta komponen masyarakat dimiliki oleh pak pangerang. Sebuah kombinasi yang lengkap akan membawa Parepare menuju Kota Industri Tanpa Cerobong Asap,”ujarnya.
Dia pun mengakui, kombinasi antar pemimpin yang cerdas dan bijak selalu diperlihatkan keduanya di setiap kesempatan. Dan hal itu, membuat jajarannya dapat menerjemahkan pemikiran keduanya dengan baik. Dalam tujuh tahun perjalanan kepemimpinannya, putra Parepare kelahiran 14 Oktober 1965 itu telah memberikan adil yang cukup besar bagi masyarakatnya. Baik dalam peningkatan ekonomi kerakyatan, penataan kota yang berestetika tinggi, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan setiap tahun, mengembalikan marwah Parepare sebagai kota santri dan ulama, hingga mempersembahkan 173 penghargaan, baik regional maupun nasional.
Terakhir, inovasi dan prestasi pelayanan publik dalam meberdayakan perempuan pesisir diakui dunia dan akan bersaing dalam United Nations Public Sevice Award (UNPSA) 2021 yang diadakan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Mengulas pada tataran sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat di tahun pertama Taufan Pawe memimpin di tahun 2014. Ekonomi Parepare hanya berada di angka 6.33 persen dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 6,65 persen. Pada sektor inflasi ini juga sangat menguntungkan. Pada tahun 2014, Parepare berada di angka inflasi cukup tinggi yakni 9,38 persen dan tahun 2020 turun dan berada di angka yang sangat stabil 2,45 persen.
Demikian pula pada angka kemiskinan, Kota Parepare mulai menunjukkan kondisi yang cukup baik. Hal ini terlihat dengan adanya penurunan angka kemiskinan. Pada tahun 2014 angka kemiskinan berada di angka 5,88 persen dan tahun 2020 ini mampu menurun menjadi 5,26 persen.
Pada Gini Rasio juga menampilkan hal yang cukup menggembirakan meskipun suasana pandemi Parepare tetap mampu berada di angka 0,350 persen dari tahun 2014 pada angka 0,423 persen.
Sementara untuk sektor pendapatan perkapita Masyarakat. Pada tahun 2014 hanya di kisaran 32,39 juta dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 49,8 juta, pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Parepare mampu tembus di angka 7,23 trilliun sementara tahun 2014 hanya 4,428 trilliun. Untuk Indeks Pembangunan Manusia pada tahun 2014 hanya 75,66 persen, sedangkan pada tahun 2020 ini berada diangka 77,62 persen. Pada partisipasi angka kerja juga mengalami peningkatan. Tahun 2014 hanya di kisaran 60,62 persen, tahun 2020 meningkat menjadi 63,27 persen. Angka ini mempengaruhi turunnya angka pengangguran di Kota Parepare. Tahun 2014 angka pengangguran 7,06 persen pada tahun 2020 turun menjadi 6,42 persen.
Pada sektor belanja daerah, Pemerintah Kota Parepare di bawah kendali Taufan lebih banyak menggunakan belanja langsung ketimbang belanja tak langsung. Belanja langsung ini bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2014 belanja langsung hanya Rp293 milyar, tahun 2020 ini sudah di angka Rp573 milyar lebih. APBD Kota Parepare juga meningkat signifikan. Tahun 2014 di angka 620 milyar lebih dan tahun 2020 di angka Rp947 milyar lebih. “Kesyukuran juga di Kota Parepare angka kepuasan masyarakat Kota Parepare kini mencapai 94,25 persen. Berbeda pada tahun 2014 hanya di angka 75,32 persen,” ungkapnya.
Pertumbuhan ini disebabkan beberapa lapangan usaha yang tumbuh lebih cepat dibandingkan sebelumnya, di antaranya yang paling tinggi adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 14,44 persen. Pertumbuhan tersebut dikarenakan perkiraan penyusutan realisasi anggaran pemerintah pusat sampai daerah naik sebesar 31,88 persen. Kedua, tumbuh lebih cepat adalah lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 8,98 persen. Kemudian industri pengolahan sebesar 8,23 persen, lalu jasa lainnya 7,94 persen dan yang terakhir konstruksi sebesar 7,54 persen.
Lima Tahun terakhir ekonomi Parepare tumbuh di atas 5 persen. Tahun 2018 pertumbuhan yang paling lemah dibandingkan tahun sebelum dan sesudahnya yaitu 5,58 persen dikarenakan kategori lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang paling mempengaruhi pertumbuhan tahun tersebut, sedangkan pertumbuhan paling tinggi di tahun 2017 yaitu 6,97 persen. (*/ade)