Direktur dan 58 Nakes RSUD Batara Siang Terkonfirmasi Covid-19, Ini Kata dr Annas Ahmad

KILASSULAWESI.COM, PANGKEP — Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mengintensifkan tes swab massal untuk tenaga kesahatan (nakes). Seperti swab massal yang dilakukan dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Siang, Pangkep. Swab massal itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19, secara masif dan menunjukkan hasil. Dari tes swab di RSUD Batara Siang, terdapat 58 orang tenaga kesehatan (Nakes) terkonfirmasi positif Covid-19.

Swab massal dengan menyasar nakes itu dilakukan dari 4-8 Januari 2021. Kini tercatat 1.063 orang telah mengikuti tes swab massal tersebut. “Kemarin yang mengikuti tes swab massal, terkonfirmasi 58 nakes dari unsur manajemen RSUD Batara Siang terpapar Covid-19. Sesuai rilis lab BBVET, sebanyak 58 orang terkonfirmasi positif, dan hari ini program berakhir,”ujar Direktur RSUD Batara Siang yang juga Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kabupaten Pangkep, dr Annas Ahmad, Jumat 8 Januari, melalui WhatsApp pribadinya, pagi tadi.

Bacaan Lainnya

Saat disinggung terkait pelayanan di RSUD Batara Siang, kata Annas Ahmad, tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif sebagian besar dari unsur manajemen. Sehingga belum berdampak langsung ke pelayanan. “Insya Allah pelayanan tidak tutup. Pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Nakes yang terkonfirmasi positif dalam kategori OTG melakukan isolasi mandiri, yang bergejala diminta untuk masuk RS untuk dilakukan penanganan medis,” ujarnya.

Sedangkan, terkait dengan tulisannya di jejaring WhatsApp. Dimana dia menulis ‘ Setelah 10 bulan berjibaku melawan Covid-19, baik sebagai dokter, penanggungjawab pasien, divisi penanganan dan juru bicara satgas covid-19, akhirnya hari ini saya tumbang setelah dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19, bersama beberapa nakes lain di RSUD Batara Siang. “Alhamdulillah saya segar bugar dan tanpa gejala, insya Allah akan tetap memimpin para relawan medis sebagai benteng terakhir melawan Covid-19. Meski dari balik kamar isolasi,”ujarnya.

“Tugas kami belum selesai, karena kami bukan hanya merawat pasien terkonfirmasi. Tapi juga berusaha menyadarkan orang-orang yang tak pernah peduli dengan penyakit menular dan mematikan ini, mereka banyak yang berkeliaran, bebas berkumpul tanpa masker seolah tak peduli bahwa dirumah ada banyak keluarga yang harus terlindungi dari wabah Covid-19,”tegas dr Annas Ahmad. (awi/B)

Pos terkait