Prioritas Nakes, Kadiskes Polman: Penderita Penyakit Komorbid tak Divaksin

PAREPOS,CO,ID,POLMAN– Vaksin Covid-19 Sinovac untuk jatah wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Selasa 5 Januari, kemarin, tiba di Mamuju. Vaksin tersebut, kini diamankan di Gudang Farmasi milik Pemprov Sulbar. Untuk pendistribusiannya, akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan permintaan. Hal itu diungkapkan,  Kepala Dinas Kesehatan Polman, Andi Suaib Nawawi yang ditemui PAREPOS Online, Rabu 6 Januari, siang tadi. ” Vaksin Covid-19 akan didistribusikan sesuai dengan permintaan. Untuk Polman, sasaran vaksin akan diprioritaskan bagi tenaga  kesehatan (Nakes) sebanyak 3.008 orang. Meliputi 27 unit kerja, setelah itu menyusul dari kalangan TNI,POLRI dan ASN,”jelasnya.

Terkait berapa jumlah vaksin yang akan diminta, lanjut Andi Suaib, tidak ada jumlah berapa dosis vaksin yang kita minta. Namun akan disesuaikan dengan permintaan. Untuk lokasi pelaksanaan vaksin akan dilaksanakan di tiap Puskesmas dan Pustu ditiap desa yang dilakukan secara bertahap. ” Sasaran vaksin antara usia 15-58 tahun, sebelum vaksin sasaran akan discrening untuk mengetahui apakah sasaran tersebut bisa diberikan vaksin atau tidak. “timpalnya.

Bacaan Lainnya

Ditambahkannya, bagi warga masyarakat yang menderita penyakit komorbid atau penyakit bawaan tak bisa divaksin. Komorbid dimaksud adalah penyakit jantung, penyakit autoimun (lupus, sjogren, vasculitis), penyakit ginjal, reumatik autoimun, penyakit saluran pencernaan kronis, penyakit hipertiroid, penyakit kanker, kelainan darah, defisiensi imun, dan penerima transfuse, serta mereka yang tengah menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.

Penderita gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti batuk, pilek, dan sesak napas dalam tujuh hari terakhir sebelum vaksinasi, juga dilarang menerima suntikan vaksin yang sama. Adapun penderita diabetes melitus, penderita HIV, serta penderita penyakit paru seperti asma, dan tuberkulosis, dalam kondisi tertentu diizinkan divaksinasi dengan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. “Bagi warga yang sudah di vaksin ketika menimbulkan gejala, maka akan ditangani oleh tim Komisi Insiden Pasca Imunisisasi (KIPI). Vaksin Sinovac ini sudah melalui uji klinik dan uji laboratorium, sehingga dipastikan vaksin yang dikirim oleh Kemenkes sudah aman. Apalagi yang akan di vaksin pertama kali itu adalah presiden dan menyusul para mentri kabinet kerjanya,”tutupnya.(win/B)

Pos terkait