Fobia Jarum Suntik, Nakes Tetap Vaksin Covid-19

KILASSULAWESI.COM, PAREPARE — Vaksinasi Covid-19 Sinovac telah dimulai sejak, Selasa 2 Februari, kemarin untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Kesehatan. Fasilitas Kesehatan (Faskes) Puskesmas Lumpue, terdapat 75 tenaga kesehatan (Nakes) yang telah terdaftar mendapatkan e-tiket maupun mendaftar secara manual.

Kepala Puskesmas Lumpue, Irnawaty Amir, Rabu 3 Februari, mengatakan menargetkan 30 orang divaksin sesuai dengan distribusi vaksin yang ada. Dikatakan, yang mendaftar screening 45 Nakes, namun terdapat beberapa yang ditunda akibat menjadi penyintas, dan beberapa sedang menyusui dan hamil.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, terdapat beberapa Nakes yang tensinya naik akibat panik. Namun, diberikan kesempatan agar lebih tenang, dan setelah tensi normal, lalu direkomendasikan untuk melakukan vaksin. Ia mengimbau kepada masyarakat, vaksinasi merupakan upaya memutus mata rantai pandemi Covid-19. Vaksin tersebut juga aman dan halal.

“Ada sembilan orang yang ditunda, karena hasil screeningnya ada yang telah terpapar covid-19 kurang dari 3 bulan, ada sementara menyusui, dan hamil.
Ada beberapa kendala, terdapat beberapa Nakes yang tensinya naik, setelah istirahat beberapa menit karena memang tidak ada riwayat hipertensi tetap kami rekomendasikan untuk di vaksin,” terangnya.

Namun pada saat vaksinasi, terdapat beberapa tenaga kesehatan yang mengaku fobia pada jarum suntik, salah satunya Dwi Sartika yang juga bertugas di bagian observasi. Ia mengaku tidak takut divaksin, namun fobia dengan jarum suntik.

Namun, dikatakan ia berhasil di vaksin. “Kita sama-sama melakukan vaksin Covid-19 setidaknya agar antibody kita meningkat, dan dapat melawan virus corona. Cuman saya memang fobia dengan jarum suntik, jadi setiap sesi penyuntikan pasti ada kecemasan, bukan karena takut di suntik karena vaksinnya tetapi memang fobia. Setelah saya di vaksin, tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Dwi yang juga sebagai tenaga humas di Puskesmas Lumpue. (ana/B)

Pos terkait