KILASSULAWESI.COM, PAREPARE — Pemerintah Kota Parepare menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018-2023.
Musrenbang tersebut dibuka Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe, yang dihadiri Wakil Walikota Parepare H Pangerang Rahim, Ketua DPRD Andi Nurhatina Tipu, Sekretaris Daerah Iwan Asaad, Staf Ahli, Asisten, Kabag, Kepala SKPD, Camat serta Forum Anak, bertempat di Ruang Pola Kantor Walikota Parepare, Senin 12 April 2021.
Musrembang perubahan RPJMD tahun 2018-2023 merupakan hal yang wajib dilaksanakan Pemerintah Kota Parepare karena adanya perubahan kebijakan nasional tahun 2020-2024.
Kepala Bappeda Kota Parepare, Samsuddin Taha dalam laporannya mengatakan, perubahan RPJMD Kota Parepare tahun 2018-2023 didasarkan pada ketentuan Permendagri Nomor 86 tahun 2017 tentang hasil pengendalian dan evaluasi RPJMD menunjukkan perlunya penyesuaian target kinerja. Termasuk dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi pencapaian target RPJMD.
Meski begitu, capaian RPJMD Parepare beberapa di antaranya hampir memenuhi 100 persen ketercapaian meskipun masih berada pada tahun ketiga periode kepemimpinan Taufan Pawe dan Pangerang Rahim.
Menurut Taufan Pawe, tata kelola pemerintahan tidak terlepas dari dinamika-dinamika kebijakan anggaran. Kota Parepare mampu berkomitmen, semua dalam kondisi stabil, batang tubuh APBD dibelanjakan dengan baik.
“Itulah sebabnya kenapa kota Parepare hujan perhargaan. Jawabannya adalah Komitmen dan integritas. Pelaporan kinerja pemerintahan kita berkala. Bahkan dengan sistem aplikasi. Kita bebas gunakan reward, namun apa yang terjadi. Perubahan Regulasi, dana 55 miliar harus dibawa 50 persen untuk biaya covid, karena pergeseran paradigma. Adanya regulasi yang mengharuskan kita lakukan perubahan karena pandemi,” ungkapnya.
Taufan menyebutkan, capaian Kota Parepare tidak terlalu mengecewakan, tefap sehag dan terkendali di masa pandemi. Tingkat perekonomian Kota Parepare, diangka mines 0,08 sedangkan Sulsel 0,70. Sekalipun ekonomi Parepare anjlok dan protokol kesehatan diperketat saat itu.
“Saya sudah canangkan waktu itu, bahwa tahun 2021 sebagai tahun pemulihan ekonomi, sekalipun dengan indikator tidak jelas saat itu. Kita berada di zona merah, pasien kita menumpuk di Rumah Sakit,” kata Taufan.
Lebih lanjut, Taufan menyebutkan Income perkapita kota Parepare sekarang ini sudah mencapai 49,92 juta, sedangkan Sulsel 56,51, Nasional 56,90 juta. Satu daerah bisa berhadapan dengan daerah bahkan nasional.
“Begitu juga dengan tingkat kemiskinan yang menunjukkan trend menggembirakan karena terjadi penurunan. Tingkat kemiskinan Kota Parepare 5,44 persen sedangkan Sulsel 8,72 persen dan nasional 9,78 persen. Dan ini data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Walikota Parepare dua periode itu.
Dari data tersebut, digambarkan bahwa RPJMD sebagai saripati janji politik Taufan dan Pangerang ini telah banyak terpenuhi dan melampaui target. “Kesimpulannya setelah mencermati data, rata-rata capaian RPJMD sudah 83.15 persen di tahun 2020, padahal kita belum selesaikan tahun ketiga. Dan ini cukup menggembirakan. Olehnya itu, Mari kita jaga integritas kita. Karena kota Parepare merupakan kiblat pembenangunan di Sulsel, menurut pengakuan dari beberapa pihak,” pungkasnya. (dar/B)