KILASSULAWESI.COM, MUNA BARAT— Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 12 Juli 2021 di Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Adapun tema kali adalah “Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital”. Program kali ini diikuti oleh 1374 peserta dan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Kepala Lab. Akuntansi FE UHO Kendari, Nitri Mirosea; pengusaha, Farhan Abdillah Dalimunthe; pemengaruh, Asrul Rachman; dan pengusaha digital, Faisal Pakaya. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Vivi Zabkie selaku Manajer Riset KIC. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Nitri Mirosea yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Cara Menggunakan Dompet Digital dalam Transaksi Elektronik”. Dalam pandangannya, di era transformasi pembayaran seperti sekarang, masyarakat bisa menggunakan dompet digital seperti OVO, gopay, DANA, dan LinkAja. “Cukup registrasi dan isi saldo, kita sudah dapat menggunakannya untuk berbagai transaksi,” katanya.
Berikutnya, Farhan menyampaikan materi etika digital berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan, untuk menghindari kesalahpahaman antara penjual dan pembeli dalam transaksi elektronik, masing-masing pihak harus menjunjung etika komunikasi yang baik. “Cermat, teliti, saling menghargai, dan memahami aturan transaksi digital mutlak diperlukan agar terhindar dari konflik,” pesan Farhan.
Sebagai pemateri ketiga, Asrul membawakan tema budaya digital tentang “Pilih Mana, Nabung atau Belanja Online?”. Menurut dia, tren belanja daring, terutama di masa pandemi, tak boleh membuat kita mengabaikan persiapan untuk kebutuhan dan rencana masa depan dengan menabung. “Akan lebih baik jika perkembangan belanja daring ini bisa meningkatkan produktivitas dan menambah penghasilan kita,” ujarnya. Adapun Faisal, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Main Bisnis Online”.
Ia mengatakan, berbagai jenis bisnis daring seperti toko daring, PPC (Pay Per Click) Publisher, PTR (Paid To Review), Sistem Keanggotaan Berbayar, Memarkir Domain, maupun affiliate marketing/reseller memiliki strategi, peluang, maupun resikonya masing-masing. “Pemahaman dan penerapan pengetahuan dan peraturan digital perlu diperhatikan dalam berbisnis daring,” imbuh dia. Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu pertanyaan menarik dari peserta adalah tentang bagaimana mengamankan dompet digital dengan proteksi tambahan. Narasumber menanggapi bahwa pengguna harus cek saldo setiap transaksi, lindungi data diri/privasi kita, pasang kombinasi PIN yang kuat, log keluar setelah selesai menggunakan, dan isi saldo sesuai kebutuhan. Dalam webinar tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)