Polisi Imbau Pemilik SPBU Tolak Pengisian Jeriken, AMP Pinrang: Ada Mafia BBM

Aksi unjuk rasa AMP Pinrang terkait Bahan Bakar Minyak

PINRANG, KILASSULAWESI– Kapolres Pinrang AKBP Muh Roni Mustofa melalui Kanit Tipiter Polres Pinrang Iptu Salehuddin mengungkapkan, bahan bakar minyak mengalami pengurangan subsidi secara nasional. Terkait kondisi tersebut, kepolisian telah mengimbau kepada seluruh pemilik SPBU agar menolak pengisian BBM menggunakan jeriken.

” Iya, kita sudah sampaikan agar menolak siapapun yang mengisi menggunakan jeriken, terlebih yang tak mampu menunjukan surat rekomendasi dari pemerintah setempat,”ujar Iptu Salehuddin saat menemui para peserta aksi unjuk rasa, Rabu 24 Agustus 2022.

Bacaan Lainnya

Salehuddin mengakui, untuk pengisian menggunakan jeriken itu ada perlakuan khusus untuk nelayan dan petani. ” Itu tidak dilarang dengan alasan kebutuhan kerja kepentingan rakyat yang dibekali oleh rekomendasi dari instansi terkait.

Mengenai aduan adanya oknum aparat kepolisian yang menjadi beking mafia BBM, sampai saat ini Polres Pinrang belum menerima aduan dari siapapun. Namun jika ada, akan ditindak tegas bagi pelaku penimbunan bbm,”tegasnya.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu (AMP) Kabupaten Pinrang menggelar aksi unjuk rasa di dua titik berbeda. Selain di Mapolres massa aksi juga melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Kabupaten Pinrang.

AMP Pinrang dalam aksinya menyuarakan dan menegaskan agar kepolisian menindak tegas oknum aparatnya yang selama ini diduga membekingi para mafia BBM di Bumi Lasinrang. “Aksi ini merupakan titik jenuh akan keresahan dan berbagai keluhan warga masyarakat yang harus antri sampai berjam-jam ketika ingin mengisi bahan bakar bersubsidi, khususnya BBM jenis Solar dan Pertalite,”tegas koordinator lapangan AMP, Fais.

Ketegangan sempat terjadi saat para peserta aksi ingin membakar ban, namum dihalangi oleh personel Polres Pinrang. Aksi pun kembali berlanjut di Gedung DPRD Pinrang.(*)

 

Pos terkait