BARRU, KILASSULAWESI– Masyarakat Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru mengeluhkan persoalan akses jalan dan komunikasi yang tak berujung, bahkan sudah kerap disuarakan ditiap musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang). Pujananting merupakan wilayah kecamatan pegunungan dengan berbatasan dengan empat kabupaten yakni Maros, Soppeng, Bone dan Pangkep.
Hal itu terungkap dalam reses dan temu konstituen masa persidangan II Tahun 2022-2023, Pimpinan Komisi A DPRD Sulsel, H Irwan di Kampung Doi-doi, Kelurahan Mattampawalie, Kecamatan Pujananting, Selasa, 21 Februari 2023. Kegiatan itu pun dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Barru, Lukman T.
Kepala Desa Jangan-jangan, Kecamatan Pujananting, Rahmansyah yang menyempatkan hadir dalam pelaksanaan reses tersebut menyampaikan jika wilayahnya merupakan daerah perbatasan antara Kabupaten Barru dengan Pangkep. ” Desa Jangan-jangan berbatasan dengan Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep. Persoalan infrastruktur jalan penghubung selama ini sangat diharapkan,”ujarnya.
Dia pun menjelaskan lebih jauh, pentingnya akses jalan ini akan memudahkan warga untuk mengangkut hasil pertaniannya. Pasalnya, jika akses jalan dibuka maka jarak tempuh baik ke Ibukota Kabupaten lebih dekat.”Jaraknya cuma 10 KM dari Kecamatan Segeri. Sedangkan kalau ke Kabupaten Barru sekitar 50 KM. Jika infrastruktur jalan dilakukan akan lebih mempersingkat waktu tempuh,”jelasnya.
“Makanya, kami harap ada kepedulian Pemprov Sulsel atau dua daerah ini agar infrastruktur jalan penghubung bisa diperbaiki atau ditingkatkan. Kami cuma minta pemerintah hadir dan melihat langsung bagaimana kondisi warganya, maka diharapkan ada perubahan, jangan dari tahun ke tahun harapan atas infrastruktur jalan dibiarkan terus rusak,” kata Rahmansyah.
Dia pun menambahkan, selain persoalan peningkatan infrastruktur jalan, kepedulian atas petani dalam bantuan-bantuan baik pertanian, perkebunan utamanya Alsintan sangat dibutuhkan. Berbeda halnya, dengan warga Dusun Bonto Payung, Desa Pujananting, Syamsul Adin jika daerahnya selama ini belum tersentuh jaringan komunikasi. ” Desa kami merupakan daerah terpencil, dan sampai saat ini belum tersentuh jaringan telekomunikasi. Sehingga kami berharap ada kepedulian atas hal itu,”harapnya.
Syamsul mengaku selain Desa Pujananting masih ada dua desa lainnya yang juga belum tersentuh jaringan telekomunikasi dengan baik yakni, Desa Gattareng dan Bulo-bulo. Tiga desa ini, kata Syamsul berbatasan dengan tiga kabupaten yakni Maros, Soppeng dan Bone.
Menyikapi aspirasi warga tersebut, H Irwan akan menindaklanjuti dan menyampaikan harapan warga tersebut baik ke tingkat pemerintah kabupaten mapun provinsi. ” Disini ada pak Ketua DPRD Barru, tentunya keinginan itu dapat disikapi,” jelasnya.
Menyikapi aspirasi itu, Ketua DPRD Barru Lukman T menjelaskan, akses jalan daerah itu masih merupakan ruas jalan kabupaten. Sehingga perlu ada perubahan dan pengusulan agar menjadi ruas jalan provinsi, agar mendapat perhatian. ” Jalur ini memang sangat strategis, apa lagi dalam mengangkut hasil pertanian warga. Akan tetapi, memang butuh sebuah perubahan atas akses wilayah. Contohnya akses jalan di Kecamatan Tondong Tallasa, Pangkep yang berbatasan dengan Kabupaten Bone itu berubah menjadi akses jalan provinsi, sehingga kini dalam perhatian pemerintah provinsi,”katanya.
Olehnya itu, Lukman T yang juga merupakan putra daerah Pujananting akan menyikapi dengan berkoordinasi dengan Ketua DPRD Pangkep sebagai wujud sinergitas terlebih sama-sama merupakan kader Partai NasDem.
Sedangkan terkait akses jaringan komunikasi, pemerintah akan berupaya menawarkan ke pihak operator maupun proveder agar mau menyikapi keinginan masyarakat tersebut. Turut hadir dalam kegiatan reses tersebut Camat Pujananting, Kapolsek dan perwakilan kepala desa di wilayah Pujananting. Seperti diketahui reses masih berlanjut dibeberapa wilayah di Kabupaten Pangkep.(*)