Waspada!! DBD Mengintai Warga Bojo, Dinas Kesehatan akan Gelar Fogging

Nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) atau aedes aegypti

BARRU, KILASSULAWESI– Kepala Sinas Kesehatan Kabupaten Barru, dr Amis Rifa’i mengatakan sudah dilakukan penyelidikan epidemiologi terkait dugaan kasus demam berdarah di dua wilayah di Kecamatan Mallusetasi.

Keduanya yakni Kelurahan Bojo Baru dan Desa Bojo, dimana diduga ada satu warga meninggal akibat gigitan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) atau aedes aegypti diwilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

dr Amis menegaskan, setelah penyelidikan epidemiologi dan apabila memenuhi syarat akan dilakukan fogging. “Kita akan lakukan fogging, kalau bukan sore ini maka besok akan dilakukan, tapi setelah adanya hasil penyelidikan epidemiologi,” ujarnya, Kamis, 8 Juni 2023, sore tadi.

Laporan adanya warga yang diduga tersangka sakit DBD, akan diupayakan untuk dilakukan pengobatan di pusat layanan kesehatan terdekat atau di Puskesmas Bojo Baru agar mendapatkan perawatan prioritas khususnya didaerah banrongnge dan puccanra Kelurahan Bojo Baru.

Menurut Amis, untuk saat ini pemerintah melalui dinas kesehatan akan kembali mengedukasi masyarakat untuk menjaga dan membasmi potensi penyebaran DBD dengan melumpuhkan jentik-jentik nyamuk. “Karena kalau fogging itu fokus pada nyamuknya, jadi masyarakat harus lebih paham lagi terkait penyebaran DBD itu dimulai dari jentik nyamuk,” katanya

Ia menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga tempat-tempat nyamuk beranak-pinak terutama pada kolam air bersih seperti bak mandi. “Jadi bak mandi itu harus dikuras seminggu sekali atau bila perlu pakai ember saja, supaya air tidak menjadi sarang nyamuk serta mengubur sampah yang biasa ditempati nyamuk berkembang biak,” ujarnya.

Hingga saat ini, kata dr Amis, baru satu orang warga Bojo Baru yang dideteksi mengalami penyakit dengan gejala demam berdarah, sehingga pihaknya masih akan melakukan penyelidikan untuk kasus itu. Dan bila dianggap perlu akan dilakukan fogging secara masif diwilayah yang dicurigai sebagai tempat berkembangnya DBD.

Sebelumnya, Lurah Bojo Baru, Mahyuddin mengaku setelah adanya warga yang terindikasi demam berdarah, pihak kelurahan bersama Dinas Kesehatan langsung melakukan pemetaan wilayah fogging untuk mengantisipasi berkembangnya penyakit. “Kami sudah koordinasikan dengan Dinas Kesehatan, dan tim dari Dinkes akan turun,” katanya.

Dinas kesehatan, kata Mahyuddin, turun melakukan pemetaan wilayah untuk langkah antisipasi termasuk melakukan fogging. “Insyaallah hari Jumat ini kami bersama warga akan menggelar kerja bakti bersama,” paparnya.

Sebelumnya, satu warga Kelurahan Bojo Baru meninggal dunia diduga karena penyakit DBD. Anak usia 10 tahun inisial IA meninggal di RS Hasri Ainun Habibie Parepare, Minggu 4 Juni 2023. Sempat mendapat perawatan selama beberapa hari, namun nyawa anak tersebut tidak tertolong.

Tidak berselang lama, seorang ibu warga Kelurahan Bojo Baru juga melaporkan anaknya diduga terserang DBD. Anak usia 7 tahun itu saat ini sedang menjalani perawatan di RS Andi Makkasau Parepare. (*)

Pos terkait