PAREPARE, KILASSULAWESI– Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Parepare menindaklanjuti perjanjian kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare. Untuk program ajaran baru Tahun 2023 Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Hal itu ditandai pembukaan oleh Kepala Lapas IIA Parepare, Totok Budiyanto, AmdIP, SH, Senin, 10 Juli 2023, terkait program pendidikan kesetaraan paket A B dan C bagi warga binaan di Lapas IIA Parepare. Untuk tahun ajaran 2023, kegiatan pendidikan kesetaraan paket A, B dan C akan diikuti peserta didik baru berjumlah 34 orang warga binaan.
” Program pendidikan kesetaraan Paket A berjumlah 10 orang, Paket B berjumlah 10 orang dan Paket C berjumlah 14 orang. Jadi totalnya ada 34 orang WBP,”jelas Totok Budiyanto.
Didampingi Simung, S.Ag, M.Si selaku Kepala Seksi Bimnadik, Ahmad Sutoyo, Amd.IP, SH selaku Kasubsi Bimkemas dan perwakilan dari Disdikbud Kota Parepare. Totok pun berharap agar warga binaan yang tidak tamat SD, SMP dan SMA dapat melanjutkan program pendidikan kesetaraan ini.
” Paket A adalah pendidikan kesetaraan untuk peserta didik setara SD. Paket B adalah pendidikan kesetaraan untuk peserta didik setara SMP. Paket C adalah pendidikan kesetaraan untuk peserta didik setara SMA. Kejar paket A, B, dan C merupakan solusi bagi warga binaan Lapas IIA Parepare yang putus sekolah, namun ingin memiliki pengetahuan, kemampuan dan ijazah setara. Nantinya warga binaan sebagai siswa didik akan mendapatkan pelajaran setara sesuai dengan tingkatannya,”ujar Totok.
Kegiatan pembelajaran kejar paket A, B dan C, lanjut Totok, akan dilaksanakan secara fleksibel dibandingkan dengan sekolah formal. Artinya pembelajaran dilaksanakan tidak penuh dalam satu minggu melainkan hanya dilaksanakan tiga kali dalam seminggu. ” Pembelajaran dimulai pukul 09.00 Wita sampai dengan 12.00 Wita,”tutupnya.
Penanggung jawab kegiatan pendidikan kesetaraan paket A B dan C, Hj Marni SPd mengimbau agar warga binaan selaku siswa didik untuk mengikuti pelajaran dengan disiplin, bersungguh-sungguh dan menghargai serta menghormati gurunya. Dan Disdikbud Kota Parepare telah menetapkan 6 orang guru sebagai tenaga pengajar pendidikan kesetaraan paket A, B dan C di Lapas IIA Parepare.
Enam guru tersebut diantaranya:
1. Hj. Marmi. S.Pd . mata pelajaran PPKN, sosiologi, bhs. Indonesia, IPS.
2. Ida Wahyuni, S.Pd. Mata pelajaran matematika, ekonomi, bhs. Indonesia.
3. Jawisa, S.Pd. Mata pelajaran matematika, IPA, sejarah.
4. Rismayani, S.Pd. Mata pelajaran pendidikan agama Islam, sejarah.
5. Sukmawati, S.Pd. Mata pelajaran bhs. Inggris, TIK.
6. Rajaif Umar, S.Pd. Mata pelajaran PJOK dan SBDK.
Nantinya setelah warga binaan menyelesaikan pendidikan kesetaraan mendapatkan ijazah. Ijazah sebagai tanda kelulusan, yang kemudian dapat dipakai untuk mendaftar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik ke sekolah menengah ataupun ke perguruan tinggi, atau bagi yang hendak langsung bekerja, Ijazah juga dapat dipergunakan sebagai kelengkapan persyaratan lamaran kerja.
” Hal ini sesuai dengan harapan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bahwa program pembinaan dan bimbingan kepada warga binaan yang telah dilaksanakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Parepare bisa bermanfaat setelah bebas nantinya, dengan program pelatihan kemandirian bersertifikasi,”timpal Totok.
Akhir kegiatan dilaksanakan pembagian peralatan sekolah secara gratis berupa buku dan alat tulis yang akan dipergunakan proses belajar mengajar siswa didik baru. “Tidak ada halangan untuk menimbah ilmu, biarpun sementara menjalani masa pidana di Lapas warga binaan dapat menyelesaikan studinya,” tambahnya.
Totok pun merasa bangga dan bahagia dapat memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan. Warga binaan adalah bagian anak bangsa yang harus dicerdaskan melalui pendidikan kesetaraan. Lapas Kelas IIA Parepare dibawah kepemimpinan Totok Budiyanto, AmdIP, SH bekerja sama dengan seluruh jajaran terus melakukan pembenahan secara menyeluruh baik bidang pembinaan, bimbingan, pelayanan dan keamanan serta ketertiban.(*)