Duh, Warga Ngadu ke DPRD Soal Larangan Menyalatkan Jenazah di Masjid Terapung BJ Habibie

Masjid Terapung BJ Habibie

PAREPARE, KILASSULAWESI– Warga bernama Husain Al Mahdalil mengadu ke DPRD Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), lantaran tidak diperkenankan untuk menyalatkan jenazah keluarganya di Masjid Masjid Terapung BJ Habibie.

Husain mengaku ditolak karena pengurus masjid juga belum menerima izin. Husain mengadukan persoalan itu dalam rapat dengar pendapatan (RDP) di DPRD Parepare pada, Senin, 25 Maret 2024, kemarin.

Bacaan Lainnya

Husain menjelaskan saat itu hendak menyalatkan jenazah tantenya dan sempat meminta izin kepada seorang pengurus masjid bernama Ansar.

“Saya jemaah Masjid Terapung, saya datang minta izin di Pak Ansar sebagai pelaksana ketua (pengurus masjid) dan dia tidak izinkan,” kata Husain dikutip dari laman detik Sulsel, Selasa, 26 Maret 2024.

Husain menyebut pengurus masjid tidak memperkenankannya karena belum ada izin dari atasan. Pengurus masjid saat itu berdalih harus ada koordinasi dari ketua umum pembangunan masjid yang juga mantan Wali Kota Parepare Taufan Pawe. “Alasannya katanya tidak mendapat restu dari Taufan Pawe,” tutur Husain.

Husain akhirnya membawa jenazah tantenya ke Masjid Alfalah, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare. Jaraknya lebih jauh dibandingkan jika disholatkan di Masjid Terapung.

“Kami sholatkan di Masjid Al Falah Cappa Galung. Dilewati Masjid Terapung sekitar 200 meter,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Parepare Yusuf Lapanna menyayangkan adanya insiden itu. Dia menyoroti sistem perizinan untuk menggunakan masjid dengan keperluan salat jenazah.

“Jadi salah satu yang kami sayangkan memang sayangkan saat RDP kemarin, adanya warga jemaah masjid terapung yang meninggal tetapi imam masjid tidak berani salatkan tanpa ada izin dari ketua umum yang kebetulan Taufan Pawe,” kata Yusuf.

Dia mengaku sudah banyak menerima keluhan warga terkait pengelolaan Masjid Terapung BJ Habibie. Pengurus masjid dinilai tidak transparan terkait pengelolaan saldo masjid.

“Warga tidak pernah tahu, kan biasanya kan ada papan bicara kas saldo. Itu jemaah yang tidak pernah tahu (tidak dituliskan),” bebernya.

Yusuf mengaku pihaknya sedianya sudah mengundang pengurus Masjid Terapung BJ Habibie. Namun undangan untuk mengikuti RDP tidak digubris. “Kami sudah 2 kali undang pengurus masjid tetapi tidak ada yang hadir,” pungkasnya.(*)

Pos terkait