Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Cappa Ujung Meningkat, Sardi: Potensi Pasar Logistik

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Cappa Ujung, Kota Parepare

PAREPARE, KILASSULAWESI– Aktivitas bongkar muat peti kemas dalam sebulan di Pelabuhan Cappa Ujung Kota Parepare memiliki trend positif. Sejak kedatangan perdana angkutan peti kemas dibuka pada awal bulan April 2024, meningkat.

Tercatat, sejak 6 April hingga 6 Mei 2024 terus mengalami kenaikan trafik peti kemas inbound maupun outbound. Rute Surabaya-Parepare-Pantoloan kembali ke Surabaya.

Bacaan Lainnya

Branch Manager PT Pelindo Multi Terminal Parepare, Sardi ST MM membenarkan adanya peningkatan sejak awal hingga sekarang.

Peti kemas

” Dari tiga kali kunjungan kapal milik PT Meratus Lines jumlah bongkar muat terus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas dari dukungan stakeholder khususnya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare. Tentunya dengan tumbuhnya trafik peti kemas akan memberikan sebuah dampak positif akan pertumbuhan ekonomi di Parepare dan kabupaten sekitar,” ujarnya, Rabu, 8 Mei 2024.

Dari data bongkar muat sebanyak tiga kali di Pelabuhan Cappa Ujung, lanjut Sardi, kedatangan KM Reliance dengan rute peti kemas Surabaya ke Pelabuhan Cappa Ujung Kota Parepare.

” Pada kunjungan perdana membawa bongkaran 45 box ukuran 20 feet, kunjungan kedua bongkaran 41 box dan muat 29 box ukuran 20 feet, dan kunjungan ketiga tanggal 6 Mei 2024 meningkat jumlah bongkaran menjadi 86 box dan muat 66 box kontainer,” bebernya.

Sardi tak menampik, jika melihat persentase pertumbuhan trafik maka potensi pasar sektor logistik di Kota Parepare dan Kabupaten sekitar tentunya sangat menjanjikan bagi pengusaha/investor.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Parepare, DR Akbar Ali mengakui, banyak potensi yang ada di Kota Parepare. Salah satunya pelabuhan yang mampu lebih dimaksimalkan dan dapat memangkas dana operasi dari hasil bumi baik bagi pengusaha diwilayah Ajatappareng maupun Sulawesi Barat.

” Bayangkan jika setiap pengiriman menggunakan peti kemas itu dapat memangkas dana operasi hingga Rp 1.750.000 perkotaknya. Artinya ada keuntungan sekitar Rp 325 juta perhari, jika kita mampu mempersiapkan itu disini,”ujarnya.

Sementara, hasil bumi yang bisa diambil di wilayah Ajatappareng dan sekitarnya itu cukup besar. “Kenapa mesti ke Makassar, artinya selama ini Parepare sebagai daerah perlintasan hanya lintasan jalan saja yang digunakan. Dan jalan cuma hancur dan kita tak memperoleh apa-apa, makanya kita akan maksimalkan secara perlahan,” ungkapnya.

Akbar pun menilai potensi yang dimiliki Pelabuhan Kota Parepare cukup bagus, apa lagi tingkat kedalamannya hingga 9 meter dengan kondisi alam yang mendukung. Serta ditunjang fasilitas peti kemas yang bisa dimaksimalkan oleh PT Pelindo.(*)

Pos terkait