Heboh, Wacana Tiga Paslon Mengemuka di Pilkada Parepare

Isu pasangan calon yang mengemuka di Pilkada Kota Parepare

PAREPARE, KILASSULAWESI– Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak termasuk di Kota Parepare tinggal lima bulan lagi. Sejumlah nama bakal calon yang digadang-gadang akan berduet memperebutkan kursi 01 dan 02 sudah muncul dipermukaan.

Terbaru, isu paling panas adalah wacana ‘mengawinkan’ sejumlah figur menjadi pasangan calon (Paslon) diantaranya Erna Rasyid Taufan (Erat) dan Faisal Andi Sapada (FAS), Muhammad Zaeni (MZ) dan Rahmat Sjamsu Alam (RSA), serta Tasming Hamid (TSM) dan Yasser Latief (YL).

Bacaan Lainnya

Erna Rasyid diketahui merupakan Ketua DPD II Golkar Parepare, sedangkan Faisal Andi Sapada merupakan mantan Ketua NasDem Parepare yang juga merupakan pasangan periode pertama suami dari Erna Rasyid yakni Taufan Pawe.

Berikutnya, Muhammad Zaeni yang merupakan figur berlatar belakang pengusaha dan merupakan mantan Bendahara Partai Golkar di Papua. Sedangkan pasangannya Rahmat Sjamsu Alam diketahui merupakan Ketua DPC Demokrat Parepare, sekaligus Wakil Ketua DPRD Parepare saat ini.

Tasming Hamid diketahui merupakan Ketua NasDem Kota Parepare sekaligus merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Parepare, didampingi Yasser Latief yang merupakan Sekretaris NasDem Parepare sekaligus anggota DPRD Kota Parepare dari Fraksi Nasdem.

Ketiga figur paslon tersebut kian mengemuka, dan dinilai paling berpeluang bertarung di Pilkada 2024. Bukan hanya itu, partai politik pengusung pun mulai disebut-sebut menjadi kendaraan ketiga pasangan calon tersebut.

Misalnya, pasangan calon Erat-FAS kabarnya mendapat dukungan Partai Golkar dan Gerindra, MZ-RSA mendapat dukungan partai berbasis Islam sebagai kendaraannya, yakni PPP, PKS, PKB dan PAN serta Demokrat. Sedangkan, TSM dan YL didukung Partai NasDem, PDIP, Gelora dan Hanura serta beberapa partai non parlemen.

Menyikapi isu panas tersebut, Presiden Batu Putih Syindicate, Syamsul Bachri Sirajuddin kurang percaya jika Erna Rasyid akan berpasangan dengan Faisal Andi Sapada. Pasalnya, dari survei sebelum hajatan ini bergulir. FAS memiliki survei tertinggi diantara figur yang ada, disusul TSM, TQ, MZ dan Erna.

“Jadi jika melihat isu tersebut, kayaknya agak repot. Dan kenapa FAS memilih Erna dari pada TSM kalau itu pun sebagai 02. Apa lagi hasil surveinya lebih tinggi. Lebih baik ke TSM,”ungkap pria yang akrab disapa Daeng Ancu.

TSM, lanjut Daeng Ancu, memiliki peluang besar. Namun, dengan kondisi Kota Parepare dengan multikultur dimana masyarakatnya tidak homogen dikarenakan ada banyak komunitas. “Parepare itu cukup kuat, solid terkait komunitas atau paguyuban,”singkatnya.

Terpisah, salah satu warga Parepare, Syamsuri Subhi Syam menyikapi isu panas itu mengaku, sebagai warga dari jauh hari telah memprediksi jika tiga paslon terjadi. Maka, kata Syamsuri, lebih condong menilai paslon terkuat adalah Erat dan FAS.

Ia pun memberikan alasannya mengingat Erat sebagai pendamping mantan Wali Kota Parepare dua periode, banyak yang dikenang oleh kalangan masyarakat dari kepemimpinan Taufan Pawe. “Kinerja Taufan Pawe harus diakui, utamanya di daerah Tonrangeng. Kita sangat bangga, apa lagi ada pengaruh dari suaminya,” jelasnya.

Namun, jika membahas soal pendampingnya ada sisi negatif dari pak FAS yang akrab disapa Songko Cellae. ” Saya ini adalah militan sejati, tapi jika keduanya bergabung akan banyak yang bertanya dan itu memastikan abu-abu dalam memilih. Bukan tidak mengakui akan hebat, tapi ada militannya yang tidak akan kesana. Tapi yakin, siapapun pasangan dari Erat jika tiga paslon, maka yakinlah menang,”bebernya.

Saat disinggung soal paslon MZ dan RSA, Syamsuri mengaku itu luar biasa. Tapi disisi lain, MZ masih kurang mengenal beliau. Dan sosialisasi belum ada. “Jika keduanya berpasangan, maka warga Masenrempulu dibawah naungan Hikmah, dengan jumlah penduduknya hampir kurang lebih 40 ribu di Pareparr juga sangat berpeluang,”bebernya.

Dan untuk paslon TSM dan YL juga kuat dan tak bisa dianggap remeh. Apa lagi, 42 ribu yang diraih TSM pada Pileg, namun tidak akan semuanya disitu. “Ini jika jadi akan menjadi kuda hitam, apa lagi TSM akan pasti mendapat support dari paguyuban Sibolata,”tutupnya.(*)

 

 

 

 

 

Pos terkait