PAREPARE, KILASSULAWESI– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini cuaca dari 29 hingga 31 Januari 2025. Pada kurun waktu tersebut, diprediksi terjadi hujan lebat dan sangat lebat di sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), sehingga rentan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, mengingatkan pemerintah kabupaten/kota dan juga masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Ia mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan agar tetap waspada.
“Kami mengimbau agar masyarakat khususnya yang berada di zona rawan, seperti daerah lereng atau pegunungan, pesisir, untuk waspada. Dan kepada aparat pemerintah terdepan seperti kepala lembang atau desa, RT dan RW untuk senantiasa memantau warganya, sehingga apabila ada hal-hal yang rawan, dapat segera melakukan langkah evakuasi atau upaya penyelamatan terhadap warga,” kata Amson Padolo, Selasa, 28 Januari 2025.
Peringatan dini cuaca ekstrem yang bertepatan dengan libur panjang, dimana banyak warga berlibur ke luar daerah, juga menjadi perhatian pemerintah. Ia meminta agar senantiasa waspada dalam perjalanan pulang dan menghindari terjadinya kemacetan parah apabila terjadi hujan lebat.
“Karena kemungkinan ada wilayah tertentu yang tergenang hingga menimbulkan kemacetan. Serta menghindari jangan sampai ada wilayah tertentu yang banjir atau longsor,” ujarnya.
Untuk daerah yang rawan banjir, Amson meminta masyarakat melihat dan memantau perkembangan kondisi cuaca. Apabila situasi tidak memungkinkan dan berada pada zona yang rawan, diimbau untuk segera mengungsi dan menyampaikan kepada pemerintah setempat agar dilakukan evakuasi.
“Ini juga dimaksudkan agar warga senantiasa menyimpan peralatan elektronik atau dokumen penting pada tempat yang aman. Atau apabila wilayahnya berada pada zona berbahaya, dokumen atau peralatan elektroniknya aman,” pesan Amson.
Kepada warga yang memiliki anak kecil atau berada pada usia rentan, Amson meminta untuk memperketat pengawasan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. Mengingat ada beberapa kejadian, anak-anak terjatuh ke drainase atau genangan, hingga tenggelam dan meninggal dunia. “Kita berharap dijauhkan dari bencana dengan memperbanyak doa dan menjaga kesehatan,” pesan Amson.
Amson menjelaskan, Pemprov Sulsel telah menyiapkan buffer stok logistik di kabupaten/kota, sehingga apabila terjadi bencana pendistribusian bantuan bisa lebih cepat. “SOP kebencanaan mewajibkan kita melakukan upaya pemberian logistik kepada wilayah terdampak bencana, sehingga jauh hari sebelumnya sudah menyiapkan logistik di kabupaten/kota,” jelasnya.
BPBD Sulsel juga telah meminjamkan perahu polyethylene di beberapa kabupaten/kota yang rawan banjir. Juga menyiagakan mobil tangki air bersih, sehingga apabila ada yang terdampak bencana, memudahkan penyaluran air bersih.
Pihaknya juga telah menyampaikan ke OPD terkait atau instansi terkait untuk senantiasa melakukan upaya mitigasi kebencanaan seperti melakukan apel bersama dengan Balai Besar Pompengan, sehingga sungai-sungai dan drainase yang menjadi tanggung jawab balai dilakukan pembersihan agar air mengalir lancar.
“Dengan unit terkait lainnya, juga dilakukan penyiagaan alat berat di daerah yang berada pada zona rawan longsor untuk memudahkan membuka akses,” imbuhnya.
Amson menambahkan, penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab BPBD, tetapi pentahelix. Pemerintah, perguruan tinggi, pihak swasta, bahkan media, semua harus terlibat dalam penanganan terkait kebencanaan.
“Diperlukan kerjasama dan koordinasi keterpaduan, sehingga dalam penanganan bencana bisa terlaksana baik dan kita harap bila terjadi bencana tidak menimbulkan korban baik harta maupun jiwa,” tambahnya.
BMKG memprediksi hujan sangat lebat dan lebat akan terjadi di sejumlah wilayah di Sulsel mulai besok, 29 hingga 31 Januari 2025. Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet, menyampaikan bahwa hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Kota Parepare, Kabupaten Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, serta sebagian Pinrang. Juga di Kabupaten Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.
“Untuk skala lokal, berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo,” jelas Irwan Slamet dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 28 Januari 2025.
Potensi angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel bagian tengah hingga Sulsel bagian selatan. Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulsel.
“Gelombang dengan kategori sedang, 1,25 – 2,5 meter, terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep, Perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairan Timur Kepulauan Selayar, Laut Flores Utara, Laut Flores Barat, Perairan Pulau Bonerate – Kalaotoa Bagian Utara, dan Perairan Pulau Bonerate – Kalaotoa Bagian Selatan,” urainya.
BMKG pun mengeluarkan peringatan dini untuk Kota Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidrap, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo. (*)