Mari Bergandengan Tangan Melawan Covid-19

KILASSULAWESI.COM,PAREPARE — Founder Rumah Belajar Cinta Dapamai (RBCD), Dr Asniar Khumas, mengajak, masyarakat dan pemerintah saling menguatkan dan bahu-membahu melawan pandemi Covid-19.

Dosen Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) itu, mengirim pesan kepada semua pihak agar membangun kepercayaan dan kohesi sosial. Tingkat kepercayaan dan keterlibatan masyarakat yang tinggi melawan dan mencegah bahaya Covid-19.

“Menjaga kesehatan dan resiliensi/ketahanan masyarakat menjadi lebih baik. Fakta yang terlihat saat ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam membantu sesama yang terdampak memberi pesan bahwa kerja sama sangat penting,” katanya.

Ia berharap, perasaan superior dan ego sektoral, seperti merasa hebat sendiri tidak laku untuk saat ini. Ia mengajak, .saling bergandeng tangan melawan wabah.

Melawan Covid-19, kata dia, memperluas dukungan ekonomi dan sosial kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

“Gerakan berbagi sembako dan masker kepada masyarakat luas serta alat pelindung diri kepada petugas kesehatan sangat positif dan menimbulkan optimisme serta kebahagiaan bagi banyak pihak,” ujarnya.

Selain itu, Asniar mengimbau masyarakat, menghentikan ujaran kebencian, ancaman atau komunikasi represif. Pemimpin pada semua tingkatan dan bidang diharapkan menggunakan bahasa yang empatik.

“Tekankan bahwa nasib kita saling terkait. Hentikan berbicara dari sudut pandang pribadi dan untuk pencitraan,” katanya.

Media massa, kata dia, sebaiknya membantu mengolah diksi yang dipilih pemimpin. Gunakan kata yang memberi rasa aman. Pemilihan diksi ‘mencekam’ atau ‘abnormal’, justru akan kontra produktif dan menimbulkan masalah baru.

“Kalau masyarakat yang positif Covid-19 meningkat. Hindari memilih diksi yang berpotensi mengaburkan pemahaman atau berpotensi menimbulkan konflik antara pemerintah dan masyarakat,” katanya.

Asniar juga mengajak masyarakat dan pemerintah agar mengumpulkan lebih banyak data yang valid.

“Hentikan mengakses data yang berpotensi menimbulkan rasa takut atau sebalikny. Setop sikap tidak peduli dengan bahaya pandemi Covid-19. Mari mendidik diri menjadi lebih baik,” pesannya. (*)

Pos terkait