KILASSULAWESI.COM, PAREPARE– Pemerintah Kota Parepare melakukan monitoring dan mengevaluasi keamanan dan sanitasi pangan di beberapa industri rumahan yang ada diwilayahnya. Kegiatan tersebut dipimpin langsung Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare, Dr Hj Halwatiah dan Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Parepare Hj St Rahmah Amir, kemarin.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare, Halwatiah mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai pengamatan kasat mata, guna memastikan para industri rumahan yang ada di Kota Parepare sudah memenuhi standar keamanan dan sanitasi pangan. “Kami turun bersama tim ada dari Dinas Kesehatan, Dinas perdagangan, Satpol PP, BPBD, dan Dinas Perhubungan turun melakukan evaluasi terhadap keamanan makanan, baik yang diproduksi langsung maupun yang dalam bentuk beku,”katanya.
Hasilnya, kata Halwatiah, ditemukan salah satu warung makan yang belum memenuhi standar. ” Insya allah kami akan evaluasi kembali tempatnya maupun persediaan bahan pangan bagi pengusaha makanan tersebut,” ujarnya. Selain itu, pihaknya mengimbau kepada para pelaku usaha makanan agar dapat menerapkan prinsip higienis dan sanitasi pangan. Sanitasi pangan yang tidak tepat adalah faktor yang dapat berperan sebagai penyebaran penyakit bawaan makanan serta berdampak pada kesehatan konsumen yang mengkonsumsinya. “Kami berharap semua indsutri rumahan yang ada di kota Parepare dapat berjalan sesuai standar kesehatan dan penyediaan bahan pangan. Kami akan berikan teguran setelah ada hasilnya ini, karena beberapa sampel makanan telah kita ambil untuk dijadikan bahan pemeriksaan di laboratorium. Dan juga kami akan duduk bersama dengan tim, terkait teguran apa yang akan diberikan kepada masing-masing home industri yang ada di Kota Parepare,”ujarnya.
Sekretaris Dinas Perdagangan Parepare, Hj St Rahmah Amir mengatakan, jika dikaitkan dalam masa pandemi Covid-19, di mana dalam kegiatan apapun termasuk produksi makanan diharuskan dilakukan sesuai protokol kesehatan. Akan tetapi, kata dia, masih terdapat sebagian besar industri pengolahan yang tidak higienis dalam proses produksinya. “Untuk stressing ke pengolahan makanan yang sangat tidak higienis, kami dinas terkait, akan melakukan teguran untuk dapat perbaikan dari proses produksinya. Mulai dari sanitasi yang belum mendukung ke higienisan olahan makanan, ” tandasnya.(dar)