KILASSULAWESI.COM,PAREPARE — Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Parepare, Halwatiah menyebut ada pasien Covid-19 di wilayahnya menolak dirujuk ke Makassar.
Mereka menolak mengikuti isolasi mandiri di hotel yang berada jauh.
Penolakan program wisata Covid-19 yang dimiliki Provinsi Sulsel, kata Halwatiah karena faktor jarak antara keluarga dengan pasien. Misalnya, pasien di wilayah Parepare.
“Warga kalau dia ditinggalkan jauh biasanya menolak. Tetapi kalau sudah ada di Parepare (program wisata Covid-19), Alhamdulillah,” jelas Halwatiah yang akrab disapa Tia, Jumat 6 November,lalu
Mereka akhirnya merasa dekat. Dekat dengan keluarganya yang berada di Parepare. Bila dibandingkan harus isolasi mandiri ke Makassar.
“Kalau ada apa-apa di Parepare, misalnya tidak diminta-minta ada apa-apa, di Parepare juga dikuburnya,” ujar Tia
Pernyataan tersebut muncul saat menanggapi soal perluasan program wisata Covid-19 ke wilayah Parepare.
Tia juga mengungkapkan dari 16 kasus aktif per tanggal 6 Nopember tercatat ada 5 kasus yang isolasi mandiri di rumah.
Baginya, isolasi mandiri di rumah bisa beresiko. Karena faktor pengawasan dan pemantauan dari tenaga kesehatan (nakes) yang terbatas.
“Nakes kami tidak bisa menjamin (isolasi mandiri di rumah), kami tidak bisa pantau mereka 24 jam. Apa bisa dijamin tidak keluar rumah?,” lanjut Tia.
Sehingga ketika telah siapkan hotel, pengawasan bisa lebih baik. Resiko penularan dari pasien Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) di rumah bisa ditekan.(esa/B)