Kota Berprestasi, Parepare Diganjar DID Rp 55 Miliar

KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare mendapatkan dana insentif daerah (DID) senilai Rp 55 miliar. Angka ini adalah yang tertinggi di Sulsel di tahun 2021, mendatang. Alokasi dari pemerintah pusat tersebut

didapatkan merupakan reward atas capain prestasi yang dilakukan Pemkot Parepare.

Bacaan Lainnya

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Parepare, Jamaluddin Achmad, kemarin. “Alhamudillah, tahun 2021 kita mendapatkan DID paling tinggi di Sulsel. Ini merupakan reward untuk Pemerintah Kota Parepare yang dinilai sangat berprestasi,” kata Jamaluddin.

Dia menyebutkan, tata kelola keuangan yang akuntabel hingga Parepare berhasil keluar dari disclaimer sebagai warisan pemerintahan terdahulu, dan meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak empat kali dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Sektor lain yang juga berkontribusi atas reward DID sebesar Rp55
miliar itu, adalah sektor pelayanan dasar, infrastruktur, termasuk inovasi-inovasi. “Banyak kriteria yang membuat Parepare mendapat DID yang sangat besar. Intinya, Parepare dinilai sebagai daerah yang berprestasi tidak hanya Sulsel, nasional, bahkan
dunia,” katanya.

Kendati demikian, kata dia, DID yang diberikan pemerintah pusat
paling utama adalah pemerintah kabupaten/kota harus WTP. ” Pemerintah kabupaten/kota
tidak bisa dapat DID jika tidak WTP,” katanya. Namun, ada beberapa kriteria dan tolak
ukur dari penilaian pemerintah pusat untuk memberikan reward DID kepada setiap pemerintah kabupaten/kota. “Sejak kepemimpinan Bapak Taufan Pawe sebagai wali kota,
Parepare sudah beberapa kali mendapatkan DID. Tapi kali ini paling tertinggi, Rp55 miliar,”
ungkapnya.

Dia menilai, reward DID tersebut didapatkan merupakan buah kerja keras dan komitmen Pemkot Parepare di bawah kepemimpinan Taufan Pawe yang telah
mempersembahkan ratusan penghargaan. Dia menyebutkan, DID tersebut akan dialokasikan
secara bijak untuk sektor infrastruktur yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“DID Rp 55 miliar ini akan dialokasikan Rp30 miliar untuk membangun masjid terapung
termegah di Sulsel,” katanya.

Menurutnya, kehadiran masjid tersebut untuk memperkuat
identitas Parepare sebagai kota santri dan ulama. Juga sebagai magnet, sehingga teori
telapak kaki yang gagas wali kota terwujud secara paripurna yang berimplikasi pada terwujudnya Parepare sebagai kota industri tanpa cerobong asap. “Percayalah, segala sesuatu yang kita lakukan dengan terukur akan membuahkan hasil positif,” kata Wali Kota
Parepare, Taufan Pawe.

Ia menjelaskan, sejak dirinya dilantik terus menanamkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel pada tiga prinsip. Yakni taat asas, taat anggaran dan taat administrasi. “Sejak saya dilantik, saya selalu tanamkan kepada
jajaran saya untuk memegang teguh tiga prinsip. Yakni taat asas, taat anggaran dan taat administrasi dalam pengelolaan keuangan. Apa yang kita lakukan itu, telah kita petik hasilnya berupa pengakuan dan reward dari pemerintah pusat. Kita berharap hal baik seperti ini terus dipertahankan, karena saya ingin Parepare terus menjadi role model di segala sektor di Sulsel,” pungkas Wali Kota Parepare dua periode ini. (anj/B)

Pos terkait